April 26, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Teman Makan Teman : Jangan Gampang Percaya, Bagaimana Jika “Dia” Hanya Ingin Memanfaatkanmu Saja ?

4 min read

ApakabarOnline.com – Karena berkenalan dengan seorang pria baik di dunia nyata maupun di dunia maya, seorang PMI Hong Kong menangis koar koar di dinding akun sosial media miliknya karena endingnya telah ditipu dari pria tersebut hingga menderita kerugian lahir dan batin. Hamil, dieksploitasi secara ekonomi, bahkan juga menjadi korban ancaman penyebaran gambar-gambar telanjangnya.

Karena saking akrab dan pedulinya terhadap sesama teman PMI, seorang PMI memposting kekesalannya lantaran teman yang telah dibantu meminjamkan uang dengan menggunakan paspornya menghilang tanpa membayar cicilan. Walhasil, gaji bekerja selama dua tahun habis untuk menanggung ulan teman yang melarikan diri dari janji.

Perihal dimanfaatkan dan memanfaatkan memang jadi sesuatu yang sulit kita baca. Karena pelakunya sering kali merupakan orang yang cukup dekat dengan kita. Benar memang, kita tak boleh main tuduh saja. Sebab bisa saja dia memang tulus menjalin hubungan dengan kita.

Namun jika ternyata perlakuan darinya kerap memberatkan, itu artinya kita perlu memasang kuda-kuda. Bukan berpikiran buruk padanya, tapi kita juga tak boleh langsung percaya. Sebab seorang serigala, biasanya mendekat terlebih dulu untuk leluasa menerkam mangsa.

Bagi sebagian orang, sulit membedakan, mana-mana hubungan yang berpotensi menerkam, dan mana-mana hubungan yang wajar dan saling memberi kemajuan. Dilansir dari brbagai sumber, yuk kita simak pointing-pointing berikut ini :

Dia Selalu Di Dekatmu Saat Kamu Senang, Namun Jika Kamu Sedang Kesusahan Ia Mendadak Hilang

Untuk hal-hal yang merupakan urusan senang-senang, entah kenapa ia selalu datang meski tak diundang. Dan akan berbanding terbalik jika yang terjadi adalah sebuah kesusahan. Jangankan untuk datang dan bertanya kabar, bertemu secara tak sengaja saja seperti tak saling kenal.

Dan lebih liciknya lagi, ketika kamu mungkin coba bertanya kemana ia selama ini. Dengan cepat dan lihai, ia akan membangun sebuah cerita bohong dengan tujuan membuatmu percaya. Ia memang lihai dalam hal berbicara, untuk itu kerap membuatmu percaya.

Menempatkan Diri Sebagai Pihak yang Tak Bisa Apa-apa, Padahal Dia Hanya Ingin Bergantung Padamu Saja

“Kamu saja ya, kan kamu serba bisa,”

Jadi sebuah kalimat yang kerap terdengar darinya, bukan karena memang tulus untuk memuji kita. Trik yang ia pakai hanya sedang berusaha melindungi diri, berpura-pura seperti manusia yang tak memliki kemampuan, sehingga segala sesuatu dibebankan padamu.

Tak ada alasan untuk terus-menerus memahaminya, kamu perlu tegas untuk bilang tidak. Sebab jika terus mengikuti keinginan, dan permintaanya,  siap-siap saja ia akan melakukan hal yang sama lebih sering dari sebelumnya.

Menjadi Pendengar yang Baik Untuk Semua Keluh Kesahnya, Tapi Ia Justru Sebaliknya

Ya, kita tahu relasi yang terjalin pada dua orang berbeda jadi salah satu wadah untuk kita bertukar sapa, hingga pada hal-hal yang lainnya. Dan, selama ini kamu sebagai orang yang mengenalkan berpikir jika mendengarkannya saat ia ada dibawah tentulah adalah kewajiban, anehnya dia malah tak berpikir demikian.

Jika sedihnya adalah sedihmu juga, baginya sedihmu akan tetap jadi bebanmu sendiri. Tak ingin terbebani, ia selalu menolak untuk mendengar ceritamu. Karena dimatanya sesuatu yang terpenting adalah bisa mendapat solusi, bukan memberi solusi untuk orang lain. Ia egois, tapi kerap berlindung dengan berbagai alasan yang terdengar logis.

Bertindak Bak Orang yang Melindungi, Sebenarnya Dia Hanya Menjadikanmu Sebagai Objek Kepentingan Pribadi

Jika ini terjadi antara perempuan dan laki-laki, mungkin akan merambah ke hal-hal yang lebih spesifik lagi. Bagaimana ia berperan sebagai pangeran baik hati di depan orang, namun mendadak jadi tuan yang sewenang-wenang ketika sudah tak lagi ada orang.

Perbuatan-perbuatan baik darinya hanyalah sebuah ilusi, sebab dengan begitu ia bisa sembunyi dan melindungi diri. Seolah sedang menjaga, padahal secara tak sadar ia sedang menguras semua yang kamu punya. Cobalah ingat dulu, berapa kali ia memaksamu untuk melakukan sesuatu yang sebanarnya tak kamu mau. Jika ternyata sering, itu artinya ia memang tak benar-benar ingin mengayomi.

Bahkan Hanya Akan Datang Saat Dirinya Merasa Butuh

Ini akan jadi bukti nyata lain yang sering tak bisa kita lihat dengan cepat. Wajar memang, orang-orang seperti ini biasanya sangat lihai untuk memainkan peran. Bahkan meski sedang berbuat kejahatan ia bisa terlihat bagai malaikat pernuh berkat.

Namun jika kamu ini memastikannya secara sungguh-sungguh, perhatikanlah intensitas kedatangannya padamu. Jika ternyata ia hanya akan datang saat merasa butuh bantuan, bisa dipastikan ia memang hanya ingin memanfaatkan.

Tak perlu menyampaikannya secara langsung, sebab ia pasti punya alasan untuk bisa lepas dari tuduhan. Berjalanlah pelan-pelan untuk mundur dari hubungan. Sebab ia hanya ingin mencari keuntungan.

Dan Membuat Batasan Agar Kamu Tak Mengenal Orang-orang Terdekatnya

Pertanda lain yang bisa kamu baca, perihal bagaimana sikapnya yang sebenarnya adalah dengan melihat perlakuannya dalam hal membatasi diri kita. Entah dengan alasan apa, ada dinding pemisah yang sepertinya sengaja dibangun dalam hubungan kita dengannya. Ia tak ingin terlihat dihadapan orang yang kita kenal, tapi juga tak ingin memperlihatkan kita pada mereka yang ia kenal.

Bukan ingin mengajakmu jadi seseorang yang kerap menaruh curiga, akan tetapi jika sikapnya memang terlihat tak seperti orang atau kawan biasanya. Kamu memang patut curiga. Cobalah cari beberapa hal yang terasa janggal, selidiki lebih dalam hingga kamu bisa mendapat jawaban. Jika memang ia ternyata kerap melakukan beberapa poin yang tadi dijelaskan, bisa jadi ia memang hanya ingin memanfaatkanmu saja. [Asa]

Advertisement
Advertisement