May 22, 2025

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Tergelitik Dengan Keberhasilan Wirausaha Mantan PMI Asal Cirebon, Menteri Karding Lakukan Kunjungan

2 min read

JAKARTA – Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding melakukan kunjungan kerja ke Cirebon pada Sabtu (17/5/2025). Pada kesempatan tersebut pihaknnya juga meninjau langsung usaha konveksi milik purna pekerja migran yang sukses membangun usaha di tanah air.

Salah satu lokasi yang dikunjungi adalah Mawar Fashion, usaha konveksi milik Didi Kusnadi, purna migran Indonesia yang pernah bekerja di Korea Selatan.

Menteri Karding menyampaikan apresiasinya terhadap kiprah Didi Kusnadi dan keluarganya yang turut menjadi purna migran. Ia menilai Mawar Fashion sebagai contoh konkret keberhasilan purna migran dalam membangun kemandirian ekonomi keluarga dan masyarakat sekitar.

“Saya melihat lebih dekat bahwa ternyata potensi purna migran ini luar biasa, karena bisa membangun usaha yang cukup membanggakan bukan hanya mampu membantu perekonomian keluarga tapi juga masyarakat. Usaha konveksi ini memiliki omzet ratusan juta perbulan dan dengan model manajemen yang sudah modern,” katanya.

Dalam kunjungan tersebut, ia juga berdialog dengan para anggota Asosiasi Purna Pekerja Migran Indonesia. Ia mendorong dibentuknya badan usaha bersama seperti koperasi agar pemberdayaan purna migran bisa dilakukan secara lebih sistematis dan berkelanjutan. Selain itu, keterlibatan mereka dalam pelatihan vokasi dan pengajaran bahasa asing dinilai strategis, mengingat pengalaman mereka bekerja di luar negeri.

Sementara itu, Didi Kusnadi menjelaskan bahwa usaha konveksi Mawar Fashion telah berdiri sejak tahun 2016 bertempat di Desa Kebonturi, Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon. Saat ini, produksinya mencakup berbagai jenis busana seperti baju koko dan gamis, dengan pasar yang menjangkau seluruh Indonesia. Beberapa produknya bahkan dipesan oleh komunitas diaspora di luar negeri.

“Saya Didi Kusnadi, purna migran dari Korea Selatan. Istri saya juga purna migran dari Taiwan. Usaha Mawar Fashion ini kami dirikan dengan semangat untuk memberdayakan masyarakat sekitar,” ucapnya.

Ia juga menjelaskan bahwa Mawar Fashion ikut berkontribusi dalam geliat pengiriman produk fashion dari Cirebon Barat, yang menjadi salah satu sentra pasar sandang terbesar di Jawa Barat.

Didi mengatakan bahwa peran teknologi sangat besar dalam menunjang pemasaran produk UMKM. Sementara untuk pasokan bahan baku sebagian besar berasal dari Bandung dan Tasikmalaya. Omzet rata-rata usahanya antara 90 hingga 150 juta rupiah per bulan.

Ia berharap, kunjungan Menteri P2MI ini membawa dampak positif bagi peningkatan citra dan penjualan produk-produk lokal hasil karya purna migran. Dengan dukungan pemerintah dan masyarakat, pihaknnya berharap bisa terus memberdayakan warga sekitar. []

Advertisement
Advertisement

Leave a Reply