April 26, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Terima Kunjungan PM Malaysia, Jokowi Menyampaikan PMI Telah Banyak Berkontribusi untuk Malaysia

2 min read

JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, adalah wajar pekerja migran Indonesia (PMI) mendapatkan hak dan perlindungan dari pemerintah Republik Indonesia dan Kerajaan Malaysia. Apalagi PMI telah berkontribusi besar bagi pembangunan ekonomi Malaysia.

“Pekerja migran Indonesia telah berkontribusi banyak bagi pembangunan ekonomi di Malaysia. Sudah sewajarnya mereka mendapatkan hak dan perlindungan yang maksimal bagi kedua negara,” kata Presiden Jokowi saat memberikan keterangan pers usai menggelar pertemuan dengan Perdana Menteri (PM) Kerajaan Malaysia Dato’ Sri Ismail Sabri Yaakob di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (01/04/2022).

Sebelumnya, Presiden Jokowi menyampaikan selamat datang kembali bagi PM Sabri ke Indonesia. Lawatan ini adalah kunjungan kedua bagi PM Sabri ke Indonesia.

“Dan, pada kali kedua kunjungan ini, kita menyaksikan penandatangan MoU (memorandum of understanding) tentang Penempatan dan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia di Malaysia,” kata Presiden Jokowi.

Kepala Negara mengungkapkan, nota kesepahaman yang ditandatangani Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Ida Fauziah dan Menteri Sumber Daya Manusia Kerajaan Malaysia Datuk Seri M Saravanan, antara lain mengatur tentang penggunaan One Channel System bagi seluruh proses penempatan dan pemantauan serta kepulangan pekerja migran Indonesia sehingga dapat terpantau dengan baik

Ia meyakini dengan kehadiran PM Sabri di Jakarta, MoU yang ditandatangani dapat dilaksanakan dengan baik. “Saya tidak ingin MoU ini hanya berhenti di atas kertas saja. Semua pihak harus menjalankan MoU ini dengan baik. Saya juga berharap kerja sama serupa juga dapat dilanjutkan di sektor lain, antara lain perladangan, pertanian, manufaktur, dan jasa,” katanya.

Selain itu, Presiden Jokowi juga menyoroti maraknya kasus penyelundupan orang. Ia mengatakan, Pemerintah Republik Indonesia dan Kerajaan Malaysia sepakat untuk mulai pembahasan mengenai kasus penyelundupan orang, termasuk penegakan hukumnya.

Menurut Presiden Jokowi, hal lain yang dibahas dalam pertemuan itu adalah pentingnya penyelesaian negosiasi batas maritim dan batas darat. “Dengan sudah mulai dibukanya perbatasan kedua negara, maka sudah saatnya negosiasi ini diintensifkan,” kata Presiden Jokowi.

Sumber Inverstor Daily

Advertisement
Advertisement