Tersandung Kasus Ijazah Palsu, Wali Kota Jepang Pilih Mundur

JAKARTA – Wali Kota Ito, Prefektur Shizuoka Jepang, Maki Takubo mengumumkan pengunduran dirinya pada 7 Juli 2025. Keputusan itu diambil setelah muncul tekanan dari publik dan kritik keras dari anggota dewan kota akibat dugaan penggunaan ijazah palsu.
Takubo diketahui mencantumkan gelar sarjana hukum dari Universitas Toyo di Tokyo dalam buletin resmi Kota Ito. Namun, pihak kampus menyatakan bahwa Takubo tidak pernah lulus dan bahkan telah dikeluarkan dari universitas tersebut.
“Saya baru mengetahui bahwa saya telah dikeluarkan dari universitas pada akhir bulan lalu,” kata Takubo dikutip dari laporan Asahi, Selasa (8/7/2025).
Ia juga mengakui telah menyetujui isi laporan tersebut sebelum diterbitkan, meski tetap mengklaim bahwa selama ini ia percaya dirinya telah lulus. Dalam sidang dewan kota yang digelar pada hari yang sama, seluruh anggota dewan secara bulat menyetujui dua resolusi.
Yang pertama berisi rekomendasi agar Takubo mengundurkan diri, dan yang kedua membentuk komite investigasi khusus untuk menyelidiki dugaan bahwa ia sengaja memalsukan informasi akademiknya.
Menerima 900 Telepon dari Warga
Ketua dewan kota menyebut Takubo sempat menunjukkan dokumen yang ia klaim sebagai ijazah kepada sejumlah anggota dewan, namun setelah diperiksa, keabsahan dokumen tersebut diragukan.
“Tindakan ini mencederai kepercayaan publik dan semangat keterbukaan yang dijanjikan saat kampanye. Ia telah mengkhianati komitmennya pada transparansi dan politik bersih,” kata salah satu anggota dewan.
Sejak Takubo mengakui bahwa ia telah dikeluarkan dari kampus, Kantor Hubungan Masyarakat Kota Ito menerima sekitar 900 telepon dan 100 email dari warga. Sebagian besar pesan tersebut berisi protes. Akibatnya, aktivitas harian kantor pemerintahan menjadi terganggu. Kritik juga datang dari dalam pemerintahan.
Pada pagi hari sebelum pengunduran dirinya diumumkan, pimpinan serikat pekerja kota menyerahkan surat resmi yang meminta Takubo segera memberikan penjelasan dan bertanggung jawab demi menjaga kepercayaan publik serta semangat para pegawai.
Meskipun telah menyatakan akan mundur, Takubo berencana tetap menjalankan tugasnya sampai proses hukum selesai. Ia juga akan menyerahkan dokumen terkait, seperti ijazah yang sempat ia tunjukkan, buku tahunan, serta surat keterangan masa studi kepada Kejaksaan Distrik Shizuoka untuk diperiksa.
Menariknya, Takubo mengonfirmasi bahwa dirinya tetap berniat mencalonkan diri kembali dalam pemilihan wali kota mendatang. []