December 22, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Tiap Satu Jam, Satu Wanita Indonesia Meninggal Karena Kanker Serviks

3 min read

SEMARANG – Ketua FKKG, DR Indra Kertati M Si, mengingatkan kesadaran perempuan akan kesehatan reproduksi masih rendah. Kesehatan reproduksi merupakan keadaan kesejahteraan fisik, mental, sosial yang berkaitan dengan system, fungsi dan proses reproduksi. “Setiap jam, satu perempuan Indonesia meninggal karena kanker servik,” kata Indra.

Sementara itu bidan Endang Purwasih menjelaskan, gejala awal yang perlu diketahui tentang kanker servik yaitu keputihan yang berwarna dan bau, serta berdarah jika berhubungan badan. “Kemaluan perlu dijaga tidak lembab, kalau perlu jika pergi membawa celana dalam untuk ganti,” tambah Endang.

Selesai acara talkshow tim FKKG membagikan paket berisi celana dalam, pembalut dan bra kepada ibu-ibu pedagang pasar. Ketiganya merupakan kebutuhan dasar perempuan yang berkaitan dengan reproduksi.

No Bra Day dan Kanker Payudara

Kanker serviks adalah kanker yang terjadi saat ada sel-sel di leher rahim alias serviks yang tidak normal, dan berkembang terus dengan tidak terkendali.

Sel-sel abnormal tersebut bisa berkembang dengan cepat sehingga mengakibatkan tumor pada serviks. Tumor yang ganas nantinya berkembang jadi penyebab kanker serviks.

Leher rahim sendiri adalah organ yang berbentuk seperti tabung silinder. Fungsinya yaitu menghubungkan vagina dengan rahim.

Kanker ini adalah salah satu jenis kanker yang paling banyak terjadi pada wanita di seluruh dunia. Namun, tes pap smear yang rutin dapat membantu mengetahui adanya kanker serviks secara dini.

Kanker serviks sering kali masih bisa disembuhkan jika ditemui sejak awal. Selain itu, ada beberapa metode untuk mengendalikan risiko kanker serviks, yang membuat angka kasus kanker serviks menurun.

WINARSIH SATUMAN PMI YANG SELAMAT DARI KANKER SERVIKS STADIUM 2B

Kanker serviks sangat umum ditemui di seluruh dunia. Menurut catatan Badan Kesehatan Dunia atau WHO, kanker serviks merupakan jenis kanker nomor empat yang paling sering menyerang wanita. Lebih jauh, WHO juga mengamati bahwa angka kejadian kanker leher rahim lebih besar di negara-negara berkembang daripada di negara-negara maju.

Di Indonesia, Kementerian Kesehatan bahkan mencatat bahwa kanker serviks menempati peringkat kedua untuk jenis kanker yang paling banyak ditemui setelah kanker payudara. Setiap tahunnya, ada sekitar 40.000 kasus baru kanker serviks yang terdeteksi pada perempuan Indonesia.

Kondisi ini dapat terjadi pada pasien dengan usia berapapun. Namun, semakin bertambah usia, risiko seseorang mengalami kanker leher rahim semakin besar.

Kanker serviks dapat ditangani dengan mengurangi fator-faktor risiko. Diskusikan dengan dokter untuk informasi lebih lanjut.

Wanita Harus Tahu! Inilah Gejala Kanker Ovarium yang Perlu Diwaspadai

Tanda-tanda & gejala

Pada tahap awal, wanita dengan kanker serviks awal dan pre-kanker tidak akan mengalami gejala. Pasalnya, kanker serviks tidak menunjukkan gejala hingga tumor terbentuk. Tumor kemudian bisa mendorong organ di sekitar dan mengganggu sel-sel sehat. Gejala kanker serviks bisa ditandai dengan ciri-ciri berikut ini.

  • Perdarahan yang tidak wajar dari vagina. Misalnya perdarahan padahal Anda tidak sedang haid, menstruasi yang lebih panjang, perdarahan setelah atau saat berhubungan seks, setelah menopause, setelah buang air besar, atau setelah pemeriksaan panggul.
  • Siklus menstruasi jadi tidak teratur.
  • Nyeri pada panggul (di perut bagian bawah).
  • Nyeri saat berhubungan seks atau berhubungan seks.
  • Nyeri di pinggang (punggung bawah) atau kaki.
  • Badan lemas dan mudah lelah.
  • Berat badan menurun padahal tidak sedang diet.
  • Kehilangan nafsu makan.
  • Cairan vagina yang tidak normal, seperti berbau menyengat atau disertai darah.
  • Salah satu kaki membengkak.

 

Ada beberapa kondisi lainnya, seperti infeksi, yang dapat menyebabkan berbagai ciri-ciri kanker serviks tersebut. Namun, apa pun penyebabnya, Anda tetap harus mengunjungi dokter untuk memeriksakannya. Mengabaikan kemungkinan gejala kanker serviks hanya akan membuat kondisi memburuk dan kehilangan kesempatan perawatan yang efektif.

Lebih baik lagi, jangan menunggu hingga gejala kanker serviks muncul. Cara terbaik untuk merawat kelamin Anda dengan melakukan tes pap smear dan pemeriksaan panggul secara rutin ke dokter kandungan.

Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala kanker serviks yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter Anda. []

Advertisement
Advertisement