October 18, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Tidak Jadi ke Hong Kong, Topan Krathon Terpantau Mengunjungi Taiwan

2 min read

HONG KONG – Saat saat mendebarkan kini terjawab sudah. Jika sebelumnya, permodelan komputer melalui analisa citra satelit mengemukakan 3 arah pergerakan topan Krathon yang berbeda, hari ini perbedaan tersebut mengerucut pada satu fakta, pusaran topan Krathon bergerak mendekati daratan Taiwan Selatan.

Sore hari ini, diperkirakan pusaran kepala topan akan mendarat di ujung selatan pulau Formosa dan selanjutnya sampai dengan tiga hari kedepan, pusaran kepala topan Krathon akan berputar putar didaratan pulau Formosa menelusuri ujung selatan hingga ujung utara.

Informasi yang berhasil dihimpun ApakabarOnline dari sumber media nasional Taiwan menyebutkan, Taiwan menghentikan semua aktivitas pada hari Rabu (2/10/2024). Mulai dari penutupan kantor, sekolah, dan pasar keuangan menjelang kedatangan Topan Krathon yang diperkirakan akan membawa gelombang badai di sepanjang pantai dan hujan deras.

Pemerintah di kota pelabuhan utama Kaohsiung, yang tepat berada di jalur mata badai, telah meminta warga untuk tetap di rumah dan menjauhi laut, sungai, dan pegunungan, mengingat peristiwa serupa pada tahun 1977 saat Topan Thelma menewaskan 37 orang dan menghancurkan kota dengan populasi 2,7 juta tersebut.

Taiwan secara rutin dilanda topan, namun biasanya melanda daerah pegunungan yang jarang penduduknya di pantai timur yang menghadap Pasifik.

Sementara itu, Krathon diperkirakan akan mendarat di dataran barat pulau yang lebih datar.

Topan ini diperkirakan akan menghantam antara Kaohsiung dan kota tetangganya, Tainan, pada dini hari Kamis (3/10), lalu bergerak menyusuri pantai barat menuju ibu kota Taipei, menurut Badan Meteorologi Pusat (CWA).

Semua kota dan kabupaten di Taiwan telah menyatakan hari libur pada hari Rabu, menutup pasar keuangan. Penerbangan domestik dibatalkan untuk hari itu, bersama dengan puluhan penerbangan internasional.

Meskipun topan ini telah melemah, ancaman gelombang badai serta angin dan hujan kencang tetap ada saat badai perlahan menuju pantai Taiwan, kata badan meteorologi tersebut.

“Karena Topan Gaemi yang cukup parah awal tahun ini, semua orang lebih berhati-hati dan siap menghadapi situasi kali ini,” ujar Yu Ren-yu, seorang perwakilan penjualan berusia 35 tahun yang mengambil karung pasir di kantor pemerintah, merujuk pada badai bulan Juli yang menewaskan 11 orang.

“Pertama, siapkan diri, kemudian kita bisa menghadapi topan ini,” tambahnya.

Chou Yi-tang, seorang pejabat pemerintah yang bekerja di distrik Siaogang tempat bandara berada, mengatakan bahwa topan ini mengingatkan generasi tua tentang kenangan buruk dari Topan Thelma, sehingga mendorong warga untuk mengambil tindakan pencegahan tambahan.

Di distrik tersebut, lebih dari 700 karung pasir telah didistribusikan, angka tertinggi untuk sebuah topan. Sementara pihak berwenang sedang memproduksi lebih banyak untuk memenuhi permintaan, kata Chou.

“Kami terkena langsung dinding mata badai,” tambahnya, merujuk pada kejadian hampir lima dekade lalu. “Listrik padam selama dua minggu dan tidak ada air selama hampir sebulan. Itu adalah bencana.”

Kementerian Pertahanan Taiwan menyatakan telah menyiapkan lebih dari 38.000 tentara dalam siaga.

Departemen pemadam kebakaran melaporkan 35 cedera, sebagian besar terjadi di kabupaten Taitung yang terletak di daerah pegunungan. []

Advertisement
Advertisement