Tidak Tersengat Matahari, Selalu Tertutup dan Bersembunyi, Normalkah Area Kewanitaan Berwarna Gelap ?
JAKARTA – Warna vagina sering kali lebih gelap dibandingkan dengan bagian tubuh lainnya. Meski begitu, saat area ini tampak lebih gelap dari biasanya, tak perlu khawatir.
Hal ini bisa terjadi karena berbagai alasan alami yang sebenarnya normal. Banyak perempuan mungkin merasa cemas ketika menyadari perubahan warna ini, padahal kondisi tersebut sering kali normal dan disebabkan oleh beberapa faktor yang berhubungan dengan tubuh.
Berikut ini penjelasan lebih lanjut mengenai penyebab warna vagina yang lebih gelap.
- Perubahan Hormonal
Dikutip dari suara.com, perubahan hormonal merupakan salah satu penyebab umum menggelapnya warna vagina.
Kondisi ini bisa terjadi sepanjang hidup perempuan, terutama saat masa pubertas, kehamilan, atau mendekati menopause. Fluktuasi hormon yang terjadi pada periode ini mempengaruhi kulit di area genital, membuatnya terlihat lebih gelap.
Penelitian dari American College of Obstetricians and Gynecologists menyatakan bahwa peningkatan hormon estrogen selama pubertas dapat menyebabkan pigmentasi yang lebih intens pada vagina.
Selain itu, saat usia perempuan memasuki akhir 30-an atau 40-an, kadar estrogen cenderung menurun, yang dapat mempengaruhi warna kulit di sekitar area tersebut, menyebabkan warna yang lebih gelap.
- Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS)
Penyebab lain dari perubahan warna vagina yang lebih gelap adalah Sindrom Ovarium Polikistik atau Polycystic Ovary Syndrome (PCOS).
Kondisi ini menyebabkan kista kecil berkembang di ovarium dan memengaruhi keseimbangan hormonal dalam tubuh. Akibatnya, hormon androgen bisa meningkat, mengganggu kadar estrogen, dan memicu pigmentasi pada kulit di sekitar vagina.
PCOS tidak hanya mempengaruhi warna vagina tetapi juga dapat menyebabkan perubahan fisik lainnya, seperti pertumbuhan rambut yang berlebihan, perubahan siklus menstruasi, hingga masalah kesuburan.
Pigmentasi pada area genital akibat PCOS sering kali terjadi bersamaan dengan munculnya bercak gelap di area tubuh lain, seperti leher atau ketiak.
- Infeksi Tertentu
Infeksi pada area genital juga bisa menjadi alasan mengapa warna vagina tampak lebih gelap. Beberapa infeksi kulit, seperti infeksi jamur, dapat menyebabkan perubahan pada pigmen kulit.
Area yang terinfeksi sering kali mengalami peradangan, dan setelah peradangan reda, kulit dapat meninggalkan bekas yang lebih gelap.
Menurut Dr. Nirupama Parwanda, dokter kulit dan pendiri Klinik Kulit Zolie di New Delhi, India, infeksi jamur pada vulva bisa menyebabkan munculnya bercak hitam.
Infeksi ini biasanya disertai dengan rasa gatal atau iritasi, yang jika tidak segera ditangani, dapat memperburuk kondisi kulit. Oleh karena itu, jika Anda mengalami perubahan warna disertai dengan gejala lain seperti gatal atau nyeri, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter.
- Resistensi Insulin
Resistensi insulin juga menjadi salah satu faktor yang menyebabkan perubahan warna kulit di sekitar vagina. Kondisi ini umumnya terjadi pada individu dengan masalah berat badan berlebih atau obesitas.
Resistensi insulin dapat menyebabkan kondisi yang dikenal sebagai acanthosis nigricans, di mana kulit di area lipatan, seperti leher, ketiak, dan paha bagian dalam, menjadi lebih gelap dan lebih tebal.
Dr. Parwanda menjelaskan bahwa resistensi insulin memicu produksi pigmen melanin yang lebih banyak pada area-area tersebut, termasuk di sekitar vulva. Acanthosis nigricans sering kali menjadi tanda awal adanya masalah metabolik dalam tubuh, seperti diabetes tipe 2.
Oleh karena itu, perubahan warna pada area genital bisa menjadi indikator penting yang tidak boleh diabaikan, terutama jika disertai dengan gejala lain seperti kenaikan berat badan yang cepat atau sulitnya menurunkan berat badan. []