Tidur Terlalu Lama itu Berbahaya
JAKARTA – Banyak orang menganggap tidur menjadi salah satu cara untuk menghilangkan rasa lelah dan penat. Terpenuhinya kebutuhan tidur setiap hari dapat membantu kamu untuk menjaga kesehatan secara optimal.
Umumnya, orang dewasa membutuhkan tidur selama 7 hingga 8 jam setiap hari. Waktu ini perlu dipenuhi dengan baik, tetapi pastikan tidak berlebihan karena bisa membuat kita merasa kurang berenergi.
Tidur secara berlebihan dikenal juga sebagai oversleeping. Ada berbagai penyebab seseorang mengalami oversleeping, mulai dari sleep apnea, gangguan saraf, hingga depresi. Selain dapat menyebabkan kelelahan, kebanyakan tidur juga menyebabkan berbagai dampak negatif pada kesehatan tubuh.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut dampak kebanyakan tidur yang perlu diketahui:
- Sakit kepala
Sering tidur terlalu lama pada siang hari sehingga sulit tidur pada malam hari, berisiko membuat Anda mengalami sakit kepala pada keesokan harinya. Hal ini terjadi karena tidur terlalu lama dapat memengaruhi kerja senyawa kimia di otak (neurotransmitter) seperti serotonin. Ketika kinerja zat tersebut terganggu, aktivitas saraf di otak akan bermasalah sehingga berisiko menyebabkan sakit kepala.
- Gangguan mental
Depresi sering kali bisa menyebabkan penderitanya mengalami insomnia. Akan tetapi, sebagian penderita depresi justru juga ada yang mengalami gangguan tidur berlebihan.
Jika tidak diobati, kondisi ini bisa membuat depresi yang dialami semakin parah. Selain itu, tidur terlalu lama juga berisiko membuat seseorang berisiko mengalami gangguan cemas, sulit konsentrasi, berkurangnya daya ingat atau gangguan memori, dan mudah lelah.
- Meningkatkan risiko diabetes dan penyakit jantung
Salah satu bahaya yang mungkin Anda alami saat tidur terlalu lama adalah meningkatnya risiko mengalami diabetes. Kondisi ini bisa terjadi baik saat Anda kurang tidur maupun terlalu lama tidur. Oleh sebab itu, penting sekali untuk mengatur siklus tidur Anda.
Ketika Anda terlalu lama tidur, itu artinya Anda menghabiskan banyak waktu untuk tidak aktif yang merupakan faktor risiko diabetes dan penyakit jantung. Hal ini secara tidak langsung meningkatkan risiko obesitas yang berkaitan dengan peningkatan kedua penyakit tersebut.
- Meningkatkan risiko stroke
Selain penyakit jantung, stroke juga merupakan salah satu bahaya yang mungkin Anda alami jika tidur terlalu lama. Bahkan, kurang tidur juga bisa menyebabkan Anda mengalami kondisi ini. Hal ini juga telah dibuktikan oleh sebuah penelitian pada tahun 2017.
Menurut penelitian tersebut, durasi tidur sangat berpengaruh terhadap risiko stroke. Oleh sebab itu, baik kurang tidur maupun tidur secara berlebihan sama-sama meningkatkan kesempatan Anda mengalami salah satu penyakit mematikan ini.
- Memperparah gangguan kecemasan
Orang yang memiliki gangguan kecemasan memang memiliki kecenderungan untuk tidur terlalu sebentar atau justru terlalu lama. Ada yang merasa kecemasan yang dialaminya membuat semakin susah tidur. Akan tetapi, ada pula yang justru merasa cemas hingga tidur terlalu lama sebagai cara lari dari kenyataan.
Meski begitu, saat bangun dari tidur, kondisi tersebut justru memperparah gangguan kecemasan yang terjadi. Hal tersebut menyebabkan efek yang diharapkan dari tidur terlalu lama juga tak dirasakannya.
- Penyakit jantung
Beberapa studi menunjukkan bahwa risiko terjadinya penyakit jantung dapat meningkat pada orang yang sering tidur berlebihan atau kurang tidur.
Penyebab terjadinya hal ini belum diketahui secara pasti. Akan tetapi, gangguan tidur diketahui dapat membuat metabolisme dan kinerja organ tubuh menjadi bermasalah. Kondisi ini dapat memperberat kerja jantung dan meningkatkan risiko terjadinya penyumbatan pada pembuluh darah jantung. []