August 14, 2025

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Tingkatkan Peluang Penempatan PMI Berkualitas ke Jepang, Kementrian P2MI Merangkul Beberapa Pihak

2 min read

JAKARTA – Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding menggelar pertemuan strategis dengan President Director JETRO Jakarta Office Masakazu Takahashi dan Presiden Economics Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA) Tetsuya Watanabe di kawasan Senayan, Jakarta Selatan, Rabu, (13/8/2025).

Pertemuan tersebut membahas langkah konkret untuk memperkuat ekosistem penempatan, pelindungan, dan pemberdayaan Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke Jepang dan kawasan Asia Timur.

Masakazu Takahashi menjelaskan JETRO memiliki sistem pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang memadukan program magang dan penempatan kerja secara berjenjang, baik untuk perusahaan Jepang di Indonesia maupun di Jepang.

“JETRO melihat pentingnya kesinambungan program dan siap bekerja sama dengan Kementerian P2MI. Kami juga mengajak JASCA untuk terlibat dalam pengembangan SDM,” ujar Takahashi.

Dukungan juga disampaikan ERIA. Presiden ERIA Tetsuya Watanabe menyebut pihaknya siap membantu KemenP2MI melalui riset dan pemetaan kebijakan yang berdampak pada pekerja migran Indonesia.

“Kami merasa terhormat bertemu dengan Menteri Karding dan berharap segera terwujud MoU setelah pertemuan ini. ERIA akan mendukung KP2MI dalam riset pelindungan, penempatan, dan pemberdayaan pekerja migran,” kata Watanabe.

Abdul Kadir Karding menegaskan kerja sama ini tidak hanya fokus pada penyaluran tenaga kerja, tetapi juga perlindungan dan penguatan kapasitas SDM agar PMI semakin kompetitif.

“Kami memanfaatkan jejaring perusahaan Jepang di Indonesia, menyediakan informasi pasar kerja, serta mengembangkan pelatihan dan sertifikasi bersama sesuai standar Jepang. Selain itu, riset integrasi data, pemetaan peluang kerja, dan pemahaman regulasi di negara tujuan sangat diperlukan,” jelas Karding.

Ia juga mendorong pembangunan platform regional di ASEAN dan Asia Timur untuk memperkuat posisi tawar Indonesia dalam penempatan dan perlindungan PMI.

“Peningkatan kapasitas dan kompetensi SDM harus berjalan seiring dengan penguatan bidang keterampilan pekerja migran Indonesia, agar tenaga kerja kita memiliki daya saing tinggi di pasar internasional,” tegasnya.

Pertemuan ini menjadi awal penguatan kolaborasi lintas lembaga dan diharapkan segera diwujudkan dalam bentuk nota kesepahaman untuk memperluas peluang kerja berkualitas bagi PMI di Jepang dan kawasan Asia Timur. []

Advertisement
Advertisement

Leave a Reply