TKP South Horizons, Selfie Saat T10, Sekeluarga Digulung Ombak Besar

HONG KONG – Sebuah video yang memperlihatkan sebuah keluarga beranggotakan tiga orang, termasuk seorang anak, tersapu ombak besar saat mengambil swafoto saat Topan Super Ragasa melanda, telah memicu kemarahan publik di dunia maya.
Kejadian ini terjadi hanya sehari setelah insiden serupa yang melibatkan seorang ibu dan anak yang terpaksa dirawat intensif.
Rekaman yang beredar luas di media sosial menunjukkan dua perempuan, yang diyakini ekspatriat, bersama seorang anak kecil di tepi pantai dekat perumahan South Horizons di Ap Lei Chau.
Saat seorang perempuan menggendong anak itu dan perempuan lain merekam dengan ponsel, ombak setinggi beberapa meter tiba-tiba menerjang tembok laut, menenggelamkan ketiganya.
Jeritan terdengar saat air menerjang mereka. Untungnya, ombak yang dahsyat itu berhasil menjatuhkan keluarga itu ke trotoar di balik pembatas, alih-alih menyeret mereka ke laut. Mereka terlihat kesulitan berdiri setelahnya, tampak terguncang tetapi tidak terluka, meskipun barang-barang pribadi mereka kemungkinan rusak karena air.
Peristiwa ini terjadi saat Sinyal Badai No. 10 sedang berlaku hari ini (24/09/2025), dan hanya berjarak sehari setelah satu keluarga beranggotakan empat orang terjebak oleh ombak di pemecah gelombang Chai Wan, mengakibatkan seorang ibu dan putranya yang berusia lima tahun dirawat di rumah sakit dalam kondisi kritis.
Warganet bereaksi dengan amarah dan frustrasi terhadap keluarga South Horizons, menyebut tindakan mereka “konyol” dan “tidak berakal budi”. Banyak komentator menyatakan keprihatinan terhadap layanan darurat yang akan berada dalam risiko untuk penyelamatan semacam itu, dengan salah satu komentator berkata, “Nyawa petugas penyelamat juga berharga.” Yang lain berpendapat bahwa mereka yang mengabaikan peringatan resmi “tidak pantas mendapatkan simpati” jika terjadi kecelakaan.
Observatorium Hong Kong dan kepolisian telah berulang kali mengeluarkan peringatan keras kepada masyarakat untuk menjauhi garis pantai selama cuaca buruk, mengingat bahaya ekstrem berupa gelombang besar dan gelombang badai. Insiden terbaru ini menggarisbawahi kesulitan dalam menegakkan peringatan tersebut terhadap perilaku sembrono.[]