April 26, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Usai Divaksin Corona, Perawat di Blitar Meninggal Dunia, Begini Penjelasan Direktur Rumah Sakit

2 min read

BLITAR – Beredarnya kabar seorang tenaga kesehatan yang bekerja di RSUD Ngudi Waluyo Blitar meninggal dunia dalam kondisi positif  usai divaksin corona menghebohkan masyarakat.

Berbagai spekulasi bermunculan, bahkan hingga sendi kepercayaan terhadap vaksin muncul kepermukaan.

Perawat yang dimaksud adalah Erny Kusuma Sukma Dewi yang meninggal dunia pada 14 Februari 2021 dalam usia 33 tahun.

Sebelumnya, Erny dikonfirmasi terinfeksi Virus Corona (covid-19) berdasarkan hasil pemeriksaan melalui Polymerase Chain Reaction (PCR) atau tes swab.

Mengutip keterangan Direktur RSUD Ngudi Waluyo, Endah Woro Utami, kepada sejumlah awak media, sebelum dilakukan vaksinasi pertama pada 28 Januari 2021 kemarin, sudah dilakukan pemeriksaan suhu tubuh, rekam medik dan sejumlah pemeriksaan lain, dengan hasil normal.

“Suhunya normal, riwayat sakit tidak ada,masih muda, jadi dia sehat (sebelum divaksin),” kata Direktur Utama RSUD Ngudi Waluyo Endah Woro Utami saat dikonfirmasi, Minggu (21/2/2021).

Sembilan hari setelahnya, Erny dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan tes swab polymerase chain reaztion (PCR). Perawat berusia 33 tahun itu pun dirawat di rumah sakit karena mengalami demam dan sesak napas. Namun pada Minggu (14/2/2021), Erny mengembuskan napas terakhirnya.

Woro menampik jika disebut bahwa vaksinasi membuat Erny terpapar virus hingga meninggal. Sebab vaksin sudah melalui uji klinis dan aman digunakan.

“Vaksin kan memang berisi virus, tapi virus yang sudah dimatikan atau inactive,” kata Woro.

Dia mengaku telah melaporkan kejadian tersebut kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

“Segala analisis (asal infeksi dan penyebab kematian) kami kembalikan ke Pemerintah Provinsi,” kata dia.

Woro tidak mengetahui sumber penularan virus dalam kasus Erny, sebab nakes di RSUD Blitar tidak ada yang tertular. Hasil tracing menunjukkan hanya suami Erny yang terpapar Covid-19 dan tidak bergejala.

Setelah diteliti, diketahui bahwa Erny sempat pergi ke luar kota usai divaksin.

“Tapi setelah divaksin dia sempat pergi (ke luar kota). Jadi kita tidak tahu dari mana karena teman-teman di sekitarnya tidak ada yang positif dan dia disiplin memakai hazmat saat kerja pelayanan,” jelas Woro.

Karena baru divaksin dosis pertama, imunitas pada tubuh Erny diduga belum terbentuk optimal.[]

 

Advertisement
Advertisement