Usai Jemput PMI, Mukhit Ditemukan Meninggal Di Hutan Jati
2 min readBojonegoro – Terungkapnya hal ini berawal dari peristiwa penemuan sebuah mobil jenis SUV Honda Mobilio yang terparkir di sebuah jalan makadam di dalam hutan petak 30 Dusun Mundu Desa Nglampin Kecamatan Ngambon Kabupaten Bojonegoro pada Rabu (28/06/2017) sekira pukul 14.00 WIB lalu oleh warga yang biasa beraktifitas di hutan.
Penemuan mobil dengan nomor polisi W 683 C tersebut kemudian dilaporkan ke Polsek Ngambon, dan selanjutnya dilakukan olah TKP. Saat petugas turun ke lokasi, tidak menemukan apa-apa selain sebuah mobil yang sedang terperosok di permukaan jalan yang amblas. Pintu mobil dalam kondisi terbuka, tidak ada sopir maupun penunjuk identitas lainnya.
Kondisi medan yang berbukit bukit dan rapat oleh rerimbunan semak belukar hutan membuat Polisi melibatkan warga dan petugas KPH setempat untuk menyelesaikan teka-teki tersebut. Beberapa hari berselang, setelah tim maksimal bekerja di lapangan, ditemukan sesosok jenazah berjenis kelamin laki-laki di tepi kali.
Pada diri jenazah tersebut ditemukan sebuah dompet berikut identitas lain berupa SIM A dan KTP atas nama Ali Mukhit yang beralamat di Jalan Wadung Asri Dalam Nomor 66 Kelurahan Wadung Asri RT 003 RW 003 Kecamatan Waru Kabupaten Sidoarjo. Didalam dompet tersebut, Polisi juga menemukan uang sebesar Rp. 760.000. Penemuan ini menjadi penunjuk selanjutnya hingga berhasil terungkap kronologi yang melatarbelakangi peristiwa tersebut.
Mukhit, diketahui berprofesi sebagai sopir lepas yang sering berlalu lalang di Bandara Juanda Surabaya. Tanggal 14 Juni, atau 2 minggu sebelum kalipertama ditemukannya mobil tersebut ditengah hutan, Mukhit diketahui mendapat job carteran mengantar pulang PMI Bojonegoro yang barusaja mendarat dari Brunei Darussalam.
Dalam perjalanan menuju rumah PMI yang diantarnya, Mukhit tidak menemukan kendala dijalan lantaran dipandu oleh penumpang yang diantarkannya. Namun naas, saat perjalanan pulang, Mukhit mengalami kesulitan mengidentifikasi jalan pulang. Jalanan dikawasan tersebut memang berada di kawasan hutan yang konturnya berbukit bukit. Banyak sekali persimpangan kecil yang membingungkan.
Polisi meyakini, Mukhit tersesat saat hendak kembali ke Surabaya. Hal ini didasarkan dengan tidak ditemukannya bekas-bekas kekerasan baik di jasad Mukhit maupun di Mobil yang dikemudikannya. Kapolsek Ngambon, AKP Pujiono memberi keterangan, Mukhit diduga meninggal saat hendak mencari pertolongan.
“Tidak ditemukan bekas luka di tubuh korban. Diduga kuat korban meninggal karena kelelahan, serta panik saat berusaha mencari pertolongan. “ ujarnya.
Setelah proses visum dan pemeriksaan selesai dilakukan, jenazah Mukhit di serahkan kepada keluarganya di Sidoarjo untuk dimakamkan.
Purwanti, istri Mukhit menyatakan menerima dengan ppenuh keihlasan atas meninggalnya suami. Kepada awak media, Purwanti mengaku, Mukhit sudah sejak lama berprofesi sebagaai sopir carteran.
“Dia meninggal saat bekerja mencarikan nafkah anak dan istri. Insyaallah suami saya husnul khatimah” pungkas Purwanti. [Asa]