Usai Kerusuhan, Berikut Daftar Nama-Nama Korban Meninggal Dunia dan Kerusakan Fasilitas Umum di Seluruh Indonesia

JAKARTA – Demonstrasi yang berujung kericuhan jelang akhir pekan lalu di Jakarta dan sejunmlah kota lain mengakibatkan kerusakan hingga korban meninggal dunia. Demonstrasi yang dipicu oleh berbagai ketidakpuasan sosial dan politik berbalik menjadi kerusuhan yang meluas, mengakibatkan jatuhnya korban jiwa dan kerusakan infrastruktur.
Berbagai fasilitas umum, gedung pemerintahan, hingga infrastruktur transportasi menjadi sasaran kerusuhan, yang menyebabkan kerugian materiil yang besar.
Berikut dampak kerusuhan beberapa hari lalu:
Meninggal Dunia
Sebanyak delapan orang di berbagai kota meninggal usai demonstrasi yang berujung kericuhan. Salah satunya adalah Affan Kurniawan (21), pengendara ojek online yang ditabrak kendaraan taktis milik Brimob pada Kamis (28/8). Kematian Affan menjadi salah satu pemicu demonstrasi meluas ke seantero negeri.
Berikut nama-nama masyarakat yang menjadi korban:
- Affan Kurniawan (21), ojek online, Jakarta
- Sarinawati (26), pegawai DPRD Makassar
- Saiful Akbar (43), Plt Kepala Seksi Kesra Kecamatan Ujung Tanah, Makassar
- M. Akbar Basri (26), pegawai DPRD Makassar
- Budi Haryadi (30), Anggota Satpol PP Kota Makassar
- Rusmadiansyah (26), ojek online, Makassar
- Sumari (60), tukang becak, Surakarta
- Rheza Sendy P (21), mahasiswa Universitas Amikom Yogyakarta
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyampaikan dukacita yang mendalam kepada para korban dan keluarga yang terdampak akibat dinamika sosial dan politik yang terjadi pada akhir pekan lalu.
“Terkhusus kami ucapkan belasungkawa yang sedalam-dalamnya untuk keluarga almarhum kepada delapan korban,” kata Airlangga di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (1/9/2025).
TransJakarta
Gubernur Jakarta Pramono Anung mengatakan kerugian infrastruktur di Jakarta usai demonstrasi mencapai Rp 55 miliar. Kerusakan paling besar dialami PT Transjakarta yakni Rp 41,6 miliar.
Kerusakan ini berasal dari 22 halte TransJakarta, baik jalur khusus (BRT) atau non-BRT. Dari jumlah tersebut, sebanyak enam halte dibakar dan dijarah. Sedangkan 16 halte lainnya dirusak dan dijadikan sasaran vandalisme.
“Mulai dari hari Sabtu sudah dilakukan pembersihan, dan segera akan kami lakukan perbaikan. Mudah-mudahan, baik yang rusak sedang, rusak berat, bisa kami selesaikan tanggal 8 atau 9 September 2025,” ujar Pramono di Jakarta pada Senin (1/9/2025) dikutip dari Antara.
MRT
Pramono Anung juga mengatakan PT MRT Jakarta mengalami kerugian Rp 3,3 miliar. Meski Pramono tak menjelaskan detail, namun saat demonstrasi, sejumlah stasiun MRT mengalami kerusakan.
Gerbang Tol
Tujuh gerbang Tol Dalam Kota rusak akibat demonstrasi berujung ricuh. Gerbang yang rusak berada di lokasi dekat demonstrasi di Kompleks Parlemen Senayan dan Polda Metro Jaya. Tujuh gerbang tersebut adalah GT Pejompongan, GT Senayan, GT Semanggi 1, GT Semanggi 2, GT Slipi 1, GT Slipi 2, serta GT Kuningan 1.
Gedung Pemerintahan
Sejumlah gedung pemerintahan mulai dari eksekutif hingga legislatif juga menjadi sasaran. Salah satunya adalah Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Jawa Timur pada Sabtu (30/8) malam. Gedung ini merupakan tempat Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim berkantor.
Gedung lain yang dibakar adalah DPRD Provinsi Sulawesi Selatan, DPRD Kota Makassar, DPRD Provinsi Nusa Tenggara Barat, DPRD Kota Surakarta, DPRD Sumatra Selatan, DPRD Kota Kediri, DPRD Kabupaten Cirebon, hingga DPRD Kabupaten Jepara, hingga DPRD Kota Pekalongan.
Kebakaran DPRD Sulsel juga mengakibatkan tiga orang yakni Sarina Wati, Syaiful Akbar, dan Muhammad Akbar Basri meninggal dunia.
Perusakan Kantor dan Pos Polisi
Massa juga membakar kantor hingga pos polisi di banyak wilayah. Beberapa kantor polisi yang dibakar atau dirusak berada di Jakarta, Surabaya, Jambi, Kota Malang, Kota Semarang, hingga Palembang. Salah satu yang diserang adalah Polres Metro Jakarta Timur pada Sabtu (30/8). Ratusan massa menyerang gedung Polres sehingga puluhan mobil dan sepeda motor yang terparkir di depan gedung hangus terbakar.
Penjarahan
Kericuhan juga berujung adanya penjarahan yang dilakukan orang tidak dikenal. Penjarahan menimpa para anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yakni Ahmad Sahroni, Surya Utama (Uya Kuya), serta Eko Hendro Purnomo (Eko Patrio). Tak hanya itu, rumah Menteri Keuangan Sri Mulyani juga tak luput dari sasaran penjarahan pada Minggu (31/8/2025) dini hari. []