Usia Berapakah Sebaiknya Orang Tua Memberikan Ponsel Terhadap Anaknya ?

JAKARTA – Saat balita, kebanyakan anak sudah senang dengan ponsel pintar. Mereka sudah tahu cara bermain gim, menonton video, bahkan mungkin berfoto. Mereka kerap meminta orang tua memberikan ponselnya, saat senggang. Mereka pun kerap kali merengek kalau tak diberikan segera.
Namun, di usia berapa sebenarnya anak-anak cukup punya tanggung jawab untuk punya ponsel sendiri?
“Memiliki ponsel mungkin bermanfaat bagi anak kelas empat untuk dapat menghubungi Anda saat mereka perlu dijemput, tetapi kebanyakan orang tua tidak ingin anak-anak mereka yang sudah lulus SD atau SMP terjerumus ke internet dan aplikasi media sosial,” ujar psikolog klinis di Child Mind Institute, Dave Anderson, dikutip dari situs Child Mind Institute.
Saat anak-anak menginjak usia SMP, tekanan dari anak-anak bisa sangat besar dan orang tua khawatir anak mereka akan merasa terisolasi jika anak-anak lain memiliki ponsel sementara mereka tidak.
Dalam survei Common Sense Media (2021), 42% anak-anak memiliki ponsel pada usia 10 tahun. Pada usia 12 tahun, jumlahnya meningkat menjadi 71%. Dan, pada usia 14 tahun menjadi 91%.
Meski demikian, tak ada penelitian yang menunjukkan satu usia ideal abgi anak-anak untuk memiliki ponsel pintar. Dalam survei terhadap 765 remaja dan dewasa muda, peserta merekomendasikan agar anak-anak menerima ponsel pertama mereka antara usia 12 dan 13 tahun, ketika ponsel menjadi kebutuhan untuk mandiri dari orang tua.
Studi lain di California, dikutip dari situs American Academy of Pediatrics yang mengamati 263 anak selama 5 tahun menemukan, usia rata-rata mendapatkan ponsel adalah 11,6 tahun.
Pendiri dan CEO Social Awekening—kelompok yang mempromosikan penggunaan teknologi dan media sosial yang sehat—Max Stossel merekomendasikan agar orang tua sebaiknya memberikan ponsel pintar kepada anak-anaknya setidaknya hingga kelas delapan atau kelas 2 SMP.
Salah satu strategi untuk menghindari fitur-fitur ponsel pintar yang berisiko dan adiktif, sebut Stossel, adalah dengan mulai mengenalkan anak-anak pada ponsel yang tak dapat digunakan untuk mengakses media sosial, bermain gim, atau menjelajahi web.
Ponsel pintar sendiri juga mengharuskan orang tua kemampuan untuk menggunakan kontrol ponsel guna menetapkan batasan terkait aplikasi apa saja yang dapat diunduh. Selain itu, Anda bisa juga membatasi jenis film dan video yang dapat mereka tonton, mengatur batas waktu untuk bermain gim dan media sosial, serta mengawasi apa yang mereka lakukan selama melihat ponsel.
Psikolog klinis yang menangani banyak anak dengan kecemasan dan gangguan obsesif kompulsif di Child Mind Institute, Jerry Bubrick mengatakan, yang terpenting bukan di usia berapa anak diberikan ponsel, tetapi kesadaran sosial dan pemahaman anak tentang arti teknologi.
Jika akan memberikan ponsel kepada anak, sebaiknya memperhatikan beberapa hal, seperti Anda harus mengetahui kata sandi telepon anak, tetapkan batasan waktu untuk bermain ponsel, setujui batasan berapa banyak uang yang tersedia untuk membeli paket data, tentukan waktu-waktu dalam sehari di mana penggunaan telepon tidak diperbolehkan, dan pantau saat anak-anak sudah mulai menggunakan media sosial. []