Vaksinasi Corona Untuk 12 Ribu CPMI Didorong Dipercepat
JAKARTA – Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) dorong percepatan vaksinasi bagi sekitar 12.000 Pekerja Migran Indonesia (PMI) dalam program G to G (goverment to goverment) tujuan Taiwan, Korea Selatan dan Jepang.
Kepala BP2MI Benny Rhamdani di Jakarta, Jumat (02/07/2021), menuturkan, dikhawatirkan negara-negara penempatan misalnya menutup lantaran calon pekerja migran Indonesia (PMI) belum terima vaksin, padahal tinggal berangkat.
Benny mengatakan, saat ini ada sekitar 6.000 PMI tujuan Taiwan, 6.000 tujuan Korea Selatan dan 274 PMI tujuan Jepang dalam program G to G yang tertunda keberangkatannya akibat pandemi Covid-19.
Terkait prioritas karena kerentanan terpapar Covid-19, Benny menjelaskan, BP2MI memastikan saat ini tidak ada PMI yang terpapar Covid-19 di lokasi-lokasi penampungan. Namun vaksinasi ini, kata Benny, sebagai antisipasi penolakan masuk PMI, pemerintah berinisiatif melakukan vaksinasi sendiri.
“Mereka bisa dikatakan saat ini mereka aman. Tapi rentan dalam hal mendapatkan prioritas karena dikhawatirkan karena negara-negara membuka mereka harus berangkat tetapi di satu sisi mereka belum mendapatkan program vaksinasi,” jelasnya.
Vaksinasi bagi PMI ini, kata Benny, bukti negara hadir memberikan prioritas kepada calon PMI sehingga tidak perlu ada alasan tidak mendapatkan layanan vaksinasi oleh pemerintah. Sesuai dengan pesan Presiden Joko Widodo negara hadir memberikan perhatian penuh bahkan bagi CPMI.
“Karena PMI adalah pahlawan devisa sehingga mereka tidak boleh jadi masyarakat yang diabaikan dalam program vaksinasi. Jadi tidak ada alasan bagi calon pekerja migran Indonesia (CPMI) dan PMI tidak mendapatkan pelayanan vaksinasi. Karena vaksinasi ini adalah hak setiap warga negara,” jelas Benny.
Sumber: Berita Satu