Valid Masih menjadi Warga Blitar, Yoje Disebut Sebagai PMI Hong Kong yang Terperosok ke Jalan yang Salah
BLITAR – Kabar terkait ulah meninggalkan bayi di hotel The Chapter, Wanchai yang dilakukan oleh seorang pekerja migran Indonesia bernama Yoje Ningsih sampai ke telinga warga Blitar.
Bahkan, kepada awak media, Kapolsek Garum, Iptu Mohamad Burhanudin menyatakan, berdasarkan KTP dan nomor KTPnya, PMI bernama Yoje Ningsih, Valid merupakan warga desa Bence.
“Informasinya warga Desa bence mas. Nek ktp ne bener bence,” kata Kapolsek Garum, Selasa (03/08/2021) dikutip dari Faktual News.
Meskipun demikian, terdapat satu kejanggalan identitas dari dua identitas yang beredar atas nama Yoje Ningsih tersebut.
Pada E-KTP Republik Indonesia, Yoje Ningsih tertera lahir pada tahun 1998, namun pada Hong Kong ID Card nya tertera lahir pada 1984.
Terkait dengan beredarnya informasi bahwa Yoje merupakan seorang Refugee atau paperan, hingga saat berita ini diturunkan, E-KTP atas namanya masih aktif dan valid, sebagai warga Blitar Jawa Timur Indonesia.
Penuturan Y seorang PMI yang telah lama bekerja di Hong Kong, sumber yang tidak mau disebut jati dirinya mengungkapkan kepada ApakabarOnline.com, Yoje merupakan seorang PMI yang terperosok ke jalan yang salah. Baik salah dari sisi perbuatan moralnya, maupun salah dalam melangkah berproses menjadi paperan.
“Dia itu TKW yang salah melangkah. Entah bagaimana awalnya, yang pasti setahu saya dia belum pernah menikah, namun di Hong Kong sudah gonta ganti laki-laki sampai hamil dan akhirnya punya anak” ungkap Y.
Kehamilan yang terjadi pada Yoje diduga akibat pergaulan bebasnya dengan beberapa laki-laki di Hong Kong, hingga mengakibatkan dirinya terpuruk pasca melahirkan anak.
“Sepertinya kondisi Yoje itu berusaha ditutup rapat dari keluarganya di Indonesia, namun jika kondisinya seperti itu, apalagi sekarang jaman medsos, dia tidak bisa terus menerus menutupinya. “ lanjut Y.
Y menambahkan, sebelum viral menjadi bahan pemberitaan terkait dengan ulah Yoje meninggalkan bayinya di Hotel, Yoje sebelumnya sudah berkali-kali muncul disosial media melalui unggahan beberapa orang yang pernah bermasalah dengannya.
“Yoje itu sudah sering di up di facebook sebelumnya. Kasusnya banyak dengan anak-anak disini. Menipu, ngutang tidak bayar, mengaku menjadi orang agen yang bisa mencarikan majikan dan lain-lain” terang Y.
Y mengakui, kehidupan yang dijalani Yoje saat ini pasti tidak mudah. Terlebih lagi ditambah dengan beban di”uber-uber” banyak PMI di Hong Kong.
Y berpesan, agar seluruh PMI/WNI di Hong Kong khususnya selalu berhati-hati dalam melangkah, bergaul apalagi mengambil keputusan.
“Jangan sampai yang dilakukan Yoje dilakukan PMI lainnya. Ingat, tujuan awal ke Hong Kong bukan untuk hamil dan terlantar bukan ? Tujuan utama ke Hong Kong adalah bekerja untuk bisa membawa pulang modal usaha” tutur Y.
“Kalau meminjam bahasa populernya ApakabarOnline.com, di Hong Kong jangan sembarangan mainan alat setrum” pungkas Y sembari terkekeh. []