Wahai Pekerja Migran, Habiskan Saja Gajimu

ilustrasi istimewa
JAKARTA – Kuliah Online Akademi Pekerja Migran Indonesia Partai Keadilan Sejahtera (APMI PKS) masih terus bergulir. Hingga saat ini, ahad 26 Desember 2021, sudah memasuki pertemuan sesi ke lima. Untuk kali ini, hadir memberikan sambutan adalah Bapak Sukamta, PhD, Ketua Badan Pembinaan dan Pengembangan Luar Negeri (BPPLN) DPP PKS dan juga Anggota DPR RI Komisi I Fraksi PKS, daerah pemilihan DIY. Dalam sambutannya, Sukamta sangat mengapresiasi atas upaya yang dilakukan oleh Departemen Pekerja Migran, Bidang Ketenagakerjaan DPP PKS melalui kuliah online APMI. Sukamta menegas bahwa APMI merupakan salah satu penegasan bahwa PKS sangat serius dan peduli terhadap PMI, terutama yang berada diluar negeri.
Sukamta menambahkan akan pentingnya para PMI yang tinggal diluar negeri untuk tetap menjalin komunikasi dan membina hubungan baik dengan Kedutaan Besar maupun KJRI. Hal ini penting dilakukan karena salah satu tugas dari Kedutaan Besar maupun KJRI adalah membantu memberikan advokasi dan perlindungan kepada seluruh warga Negara Indonesia, baik yang memiliki dokumen tinggal maupun yang tidak. Sukamta juga menyampaikan bahwa anggaran perlindungan WNI di Kementerian Luar Negeri saat ini sudah dinaikkan secara signifikan dalam dua tahun terakhir, dan sekarang sedang diusahakan untuk dinaikkan posisinya dari Direktorat menjadi Dirjen atau setara dengan Esalon satu.
Terakhir, Sukamta mengingatkan akan pentingnya para PMI untuk memahami kultur di Negara penempatan, dan apa yang menjadi pekerjaannya. Karena seringkali adaptasi ini menjadi kendala bagi PMI, selain kendala bahasa tentunya. DPP PKS selama ini fokus memberikan perhatian dan pembelaan serta bantuan kepada PMI, jadi kalau suatu saat mendapatkan masalah terkait pekerjaan, jangan sungkan untuk segera melakukan kontak ke perwakilan PKS melalui Pusat Informasi dan Pelayanan Partai (PIP), dimana hingga sekarang sudah ada sekitar 22 PIP PKS di seluruh dunia, siap untuk memberikan pelayanan kepada PMI yang berada di luar negeri. Selain itu PMI juga bisa melakukan kontak dengan Kedutaan maupun KJRI, supaya masalah tersebut bisa segera terselesaikan, sehingga tidak berlarut-larut.
Berikutnya, dalam kuliah kali ini hadir sebagai pembicara adalah Ahmad Gozali, seorang Financial Planner yang sudah malang melintang bergelut di dunia perencanaan keuangan. Dengan mengambil tema “Pekerja Migran, Habiskan saja Gajimu”, mendapat respon yang cukup bagus dari peserta kuliah, baik mengikuti melalui zoom maupun youtube. Dalam penyampaiannya, Gozali menjelaskan tentang pentingnya menentukan titik finis dalam bekerja diluar negeri. Apa yang menjadi target para PMI, supaya jalannya menjadi terarah, supaya larinya terukur, mempunyai titik finis. Karena kalau finisnya tercapai kita bisa dengan bahagia pulang kembali mandiri di tanah air. Gozali mengingatkan, jangan sampai kita hanya berjalan dan lari tanpa punya tujuan, kalau seperti itu, berarti kita sedang lari dari kenyataan. Jadikan titik finis kita sebagai motivasi untuk terus berusaha, mencari ilmu, mencari nafkah di Negara orang.
Terakhir, Gozali menegaskan agar mengelola keuangan dengan cara yang menyenangkan, jangan dengan cara yang bikin pusing dan sakit hati. Oleh karena itu, jika memperoleh penghasilan maka habiskan saja uangmu dijalan yang benar. Maksudnya adalah; pertama, perbanyak sedekah. Dengan memperbanyak sedekah, insya Allah urusan kita akan menjadi mudah, kedua saving dulu baru shopping. Kita belanja dulu untuk masa depan kita, baru kita belanja untuk masa kini. Karena masa depan kita tidak dibangun dari uang sisa, masa depan kita adalah prioritas untuk kita bisa miliki. Ketiga, jangan hanya memberikan uang kepada keluarga di tanah air, tetapi berikan juga cinta. Karena kalau hanya memberikan uang tanpa memberi cinta, kita hanya akan menjadi mesin ATM dan membuat kita tidak akan pernah selesai dengan misi kita sampai titik finis. []