Waspada, Dua Bibit Siklon Tumbuh dan Mengancam Indonesia
2 min read
JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika meminta masyarakat untuk mewaspadai perkembangan Bibit Siklon Tropis 93S yang saat ini masih terpantau di Samudera Hindia, sebelah selatan Bali – Nusa Tenggara, tepatnya di sekitar 12.0°LS 115.8°BT. Hasil analisis BMKG, Bibit Siklon Tropis 93S diprediksi bergerak perlahan ke arah barat daya menjauhi wilayah Indonesia.
“Secara tidak langsung, 93S juga memicu potensi cuaca ekstrem dalam beberapa hari ke depan,” kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto dalam keterangan pers, Jumat (12/12/2025).
Dampak tidak langsung yang dimaksud yakni:
– Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berpotensi terjadi di sebagian wilayah Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Barat
– Angin kencang dan gelombang tinggi 1,25 meter sampai 2,5 meter berpotensi terjadi di pesisir selatan Jawa Timur, Bali hingga Nusa Tenggara
Meski begitu, BMKG mencatat Bibit Siklon Tropis 93S berpeluang rendah untuk berubah menjadi siklon tropis, dalam periode 24 hingga 72 jam atau Sabtu – Minggu, 12 dan 13 Desember.
Sedangkan status Bibit Siklon 91S di Samudra Hindia barat daya Lampung telah menjadi Siklon Tropis Bakung sejak Jumat (12/12/2025) pukul 19:00 WIB. Dampak tidak langsungnya yakni:
– Potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di sebagian Bengkulu, Lampung, dan Banten
– Angin kencang berpotensi terjadi di Bengkulu
– Gelombang tinggi 1,25 sampai 2,5 meter berpotensi terjadi di Samudra Hindia Barat Kep. Mentawai hingga Lampung, Samudra Hindia selatan Banten hingga Jawa Barat, dan Selat Sunda bagian selatan
Beberapa upaya yang bisa dilakukan masyarakat dengan menjaga kebersihan lingkungan, drainase, serta menyiapkan bahan makanan dan benda-benda berharga apabila terjadi cuaca ekstrem yang cukup mempengaruhi aktivitas harian atau bahkan bencana hidrometeorologi.
Selain itu, masyarakat pesisir dan pelaku aktivitas kelautan, diharapkan mewaspadai gelombang tinggi di sejumlah perairan dan menyesuaikan aktivitas operasional.
BRIN Sebut 93S Berpotensi Jadi ‘Next Senyar’
Pakar klimatologi dari BRIN Erma Yulihastin menyebut badai yang dihasilkan oleh Siklon Tropis 93S berpotensi menjadi ‘next Senyar’, penyebab banjir bandang dan longsor di Sumatra.
“Waspadai next Senyar, yang diperkirakan mendarat di NTT pada 1 – 10 Januari 2026. Ini adalah hasil prediksi resolusi tinggi submusiman hingga musiman dari KAMAJAYA – BRIN, alat sistem pendukung keputusan, yang didedikasikan untuk mitigasi cuaca esktrem dalam enam bulan ke depan,” kata dia melalui X, Kamis (11/12/2025).
Dampak tidak langsung dari Siklon Tropis 93S diperkirakan terjadi di Samudra Hindia dan perairan selatan Indonesia. Namun Siklon Tropis 93S diperkirakan mendarat di Laut Flores, dekat NTT, Kupang, dan Timor Leste. “Lebih berbahaya (dampaknya),” demikian dikutip dari keterangan pada gambar yang disertakan oleh Erma.
Alasan Siklon Tropis 93s berbahaya sebagai berikut:
– Bibit badai dapat tumbuh cepat menjadi siklon tropis
– Bibit siklon yang mendarat di wilayah timur berpotensi membawa hujan ekstrem, angin kencang berjam-jam, gelombang tinggi hingga banjir bandang dan longsor
Puncak risiko dari bibit badai Siklon Tropis 93S diperkirakan terjadi pada 11 – 20 Desember, dan bisa berlanjut hingga awal Januari 2026 atau bertepatan dengan libur Natal dan Tahun baru. []
