Waspada, Meminjami Uang, Jadi Modus Baru Rekrut BMI
2 min readKARAWANG – Bukan hanya terjadi di Wonosobo Jawa Tengah, modus perekrutan calon BMI dengan disertai jeratan hutang juga terjadi di Karawang Jawa Barat. Hal ini dikemukakan oleh Sekretaris Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak Karawang, Nani Razina, siang ini di Karawang.
Dihadapan awak media, Nani menyebut, telah menemukan modus seperti ini di beberapa lokasi. Modus ini awalnya diketahui saat petaka salah satu warga Cilebar terungkap ke permukaan.
“Beberapa waktu lalu ada peneliti dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA). Mereka meneliti, bahkan menemukan modus baru perdagangan manusia di salah satu desa di Kecamatan Cilebar,” katanya.
Ia mengatakan, penelitian tersebut menggunakan metode wawancara dengan puluhan perempuan di daerah tersebut. Responden rata-rata sudah pernah bekerja sebagai BMI di luar negeri.
Sesuai dengan pengakuan para responden, pelaku mengincar perempuan dari keluarga ekonomi rendah. Kemudian pelaku menawarkan pekerjaan kepada sejumlah perempuan miskin.
Menurut Nani, karena para korban tidak memiliki uang, kemudian para pelaku ini menawarkan uang pinjaman sebesar Rp 8 juta dengan syarat pengembaliannya dapat dilakukan ketika para korban sudah diterima kerja.
“Mereka menawarkan pekerjaan di minimarket-minimarket untuk wilayah Malaysia dan Arab Saudi. Lebih parah lagi, ada juga yang mengaku pekerjaan tidak sesuai dan mereka harus mengganti uang pinjaman yang tiba-tiba berbunga tinggi. Dari pinjaman Rp8 juta bisa mengganti hingga Rp20 juta,” kata dia.
Ia mengatakan modus pekerjaan menjadi BMI dengan modal pinjaman ini berpotensi terjadi penjualan manusia sehingga sosialisasi pun terus digalakkan pihaknya untuk memberikan pemahaman kepada calon-calon korban. [Asa/YDP]