Yang Menemanimu Begitu Masuk Alam Kubur
JAKARTA – Ketika berada di alam kubur, tak ada satu pun harta atau sanak keluarga yang menyertai kita. Mereka hanya akan menjadi milik kita saat di dunia. Di dalam kubur, hanya amal baik selama hidup di dunia yang akan menemani kita.
Karena itu, pastikan amal baik kita cukup untuk menjadi bekal kubur dan hari kiamat. Jangan sampai hidup kita di dunia terlalu disibukkan dengan harta, anak dan istri. Ketahuilah, hanya amal yang akan menyertai kita hingga negeri akhirat. Amal adalah satu-satunya yang tetap terhubung dengan kita.
Jangan sampai harta dan keluarga melalaikan kita dari Allah. Sebagaimama harta adalah ujian, istri dan anak juga merupakan ujian, seperti firman Allah dalam Al-Qur’an.
“Di antara istri dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu.” (QS. Al-Taghabun (64) : 64).
Melansir Islampos.com, Ibnu Athaillah berkata, “Ketahuilah bahwa kau memiliki 3 macam teman: (1) Harta yang akan kau tinggalkan saat kau mati; (2) Keluarga, yang akan meninggalkanmu setelah kau dikubur; (3) Amal perbuatanmu, yang tidak akan berpisah denganmu.
Karena itu, bertemanlah dengan teman yang masuk ke dalam kubur bersamamu dan senanglah bersamanya. Orang berakal adalah yang mempersiapkan sebanyak mungkin bekal akhirat.
Dalam sebuah hadis dari Anas bin Malik radhiyallahu anhu, ia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Yang mengikuti mayit sampai ke kubur ada tiga, dua akan kembali dan satu tetap bersamanya di kubur. Yang mengikutinya adalah keluarga, harta, dan amalnya. Yang kembali adalah keluarga dan hartanya. Sedangkan yang tetap bersamanya di kubur adalah amalnya,” (HR. Bukhari nomor 6514, Muslim nomor 2960).
Dikutip dari Okezone.com, banyak manusia di alam kubur ingin kembali ke dunia untuk beribadah, namun Allah tidak mengizinkan. Hal ini terdapat dalam Al-Qur’an Surah Al-Mu’minun ayat 100.
“(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata; “Ya Tuhanku, kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding (barzakh) sampai hari mereka dibangkitkan,” (QS. Al-Mu’minun: 100).
Pada sebuah hadis disebutkan, Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Tatkala Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam melewati dua kuburan, Rasulullah mengatakan, ‘Penghuni dua kuburan ini disiksa, diazab. Dia bukan diazab dalam hal yang besar di mata orang tetapi ini besar di sisi Allah. Penghuni kubur yang pertama disiksa karena saat buang air kecil tidak suci atau sampai bersih sehingga najisnya masih ada dan salatnya berantakan. Yang kedua, ia diazab karena sering berpergian untuk mengadu domba.’ Kemudian, Ibnu Abbas berkata, ‘Kemudian Rasulullah mengambil pelepah kurma yang masih basah, lalu membelahnya dan menancapkan tiap belahan di atas kepala kuburan, kemudian beliau berkata, ‘Semoga keduanya diringankan siksanya hingga kedua pelepah ini kering,” (HR. Ad-Darimi dan Bukhari).
Semoga Allah Subhanahu wa ta’ala melindungi kita kaum muslimin dari azab kubur, fitnah Dajjal dan siksa api neraka. Aamiin. []