April 28, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

6 Pasang BMI Langsungkan Pernikahan Di Taiwan

2 min read

TAIWAN – Bukan kali pertama, pasangan sesama BMI menikah di negara tujuan penempatan. Beberapa waktu yang lalu, KJRI Kota Kinabalu, menggelar hajatan serupa dengan diikuti oleh puluhan pasangan. Bahkan, Di KJRI Kota Kinabalu, telah menjadi agenda rutin tahunan untuk menggelar sidang isbat nikah.

Di Taiwan, Acara serupa juga digelar untuk yang kesekian kalinya. Seperti yang berlangsung di Gedung KDEI Taiwan pada Minggu (22/10) kemarin, 6 pasangan BMI mengikrarkan cinta mereka kedalam ikatan pernikahan sesuai dengan tatanan agama dan undang-undang Repubulik Indonesia.

http://apakabaronline.com/ditinggal-menikah-suami-di-taiwan-di-hong-kong-istri-banjir-dukungan/

Dalam siaran press nya, keenam pasangan BMI yang dinikahkan di KDEI Taiwan adalah Taryo dan Andawati, Setyo Yudhi Yunianto dan Irma Kristianti, Ratmono dan Sami, Arifianto dan Herlina, Sardianto dan Eka Dwi Wahyuni, serta Teguh Prasetyo dan Maryati.

“Rasanya deg-degan,” ucap Eka Dwi Wahyuni, yang dipersunting Sardianto. Eka yang telah 4,5 tahun di Taiwan, saat ini bekerja sebagai Caregiver merawat pasien di daerah Nankang, Taipei City. Wanita asal Ngawi, Jawa Timur ini bersyukur meski persiapan pernikahan cukup ribet, tapi semua berjalan lancar.

Tertipu Status Suami, TH Akan Tempuh Jalur Hukum

Dikutip dari Bilio.net, menikah jauh dari sanak keluarga bukanlah perkara yang mudah. Terlebih dalam hari bersejarah ini, orang-orang terdekat tidak dapat mendampingi.

“Sebetulnya berat memutuskan menikah di sini, tapi setelah meminta restu ke orangtua dan diizinkan, saya dan pasangan akhirnya mantap untuk menikah di Taiwan,” tutur mempelai lainnya, Ratmono, pria asal Maos, Cilacap, Jawa Tengah, yang menyunting Sami sebagai istrinya.

Meski jauh dari keluarga di Tanah Air, pernikahan massal di Taipei ini juga membawa berkah tersendiri bagi para mempelai. Setiap pasang mempelai berhak memboyong sejumlah suvenir antara lain, uang tunai dalam bentuk tabungan, voucher belanja, bingkisan kosmetik, perhiasan emas, starter pack, serta diliput gratis oleh media partner.

http://apakabaronline.com/habis-ngutang-istri-dibuang/

“Penyelenggarakan pernikahan massal ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan perlindungan kepada WNI di Taiwan, khususnya kaum perempuan. Dengan adanya pengakuan yang sah secara agama dan hukum negara, dengan diberikannya kutipan akta nikah, maka pasangan mendapatkan jaminan hukum dari Pemerintah Indonesia atas pernikahan yang sah,” tutur Kepala KDEI Taipei, Robert J. Bintaryo, dalam sambutannya di hadapan mempelai dan hadirin.

Pihaknya berharap kegiatan nikah massal ini dapat menjadi pionir untuk kegiatan berikutnya yang lebih baik lagi.

“Tidak hanya untuk WNI yang beragama Islam tapi dapat memfasilitasi WNI beragama Non-Islam,” ujarnya.

http://apakabaronline.com/istriku-kecanthol-lelaki-mirip-ariel-noah/

Event yang berlangsung secara meriah ini tak lepas dari dukungan berbagai pihak seperti: Bank BNI, Bank BRI, Telkom Taiwan, IndoSuara, Asosiasi Pengusaha Indonesia Taiwan (APIT), PCI NU, PCI Muhammadiyah, dan GFTV. [Asa/Brilio]

Advertisement
Advertisement