April 25, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

92% Dari 30.426 Kasus Positif COVID-19 di Singapura Adalah Pekerja Migran

2 min read

SINGAPURA – Sampai dengan Sabtu (23/05/2020) petang kemarin, data yang dirilis Kementrian Kesehatan Singapura menunjukkan telah terkonfirmasi sebanyak 30.426 kasus Positif COVID-19 di negara tersebut. Otoritas SIngapura menyebut, 92% dari jumlah itu atau persisnya sebanyak 28.150 orang merupakan pekerja migran.

Dalam Keterangan Persnya, otoritas Singapura menyebut keseluruhan tren Covid-19 di Singapura menunjukan tanda-tanda positif. Pasien yang dirawat di rumah sakit konsisten menurun. Saat ini hanya ada 798 pasien atau 2,62 persen.

Jumlah pasien yang masih dirawat di fasilitas isolasi juga terus berkurang dari hari ke hari yaitu sebanyak 16.650 atau 54,72 persen. Penderita virus corona di fasilitas isolasi adalah yang mengalami gejala ringan atau yang sudah membaik namun belum cukup sehat untuk diizinkan pulang ke rumah. 12.946 pasien atau 42,55 persen telah pulih dan dapat meninggalkan rumah sakit atau fasilitas isolasi.

Tercatat 8 pasien masih berada di ruang intensif atau ICU. Ini adalah untuk pertama kalinya angka pasien ICU berada di satu digit sejak lockdown parsial atau circuit breaker diberlakukan pada 7 April lalu. Meski begitu, pasien yang meninggal di Singapura tetap salah satu yang terendah di dunia yaitu sejumlah 23 orang. Jika dipersentasekan jumlahnya hanya 0,08 persen. Untuk Warga Negara Indonesia (WNI) di Singapura, total ada 52 pasien yang terjangkit Covid-19. Sebanyak 44 orang telah sembuh, 6 orang masih menjalani perawatan, dan 2 orang lainnya meninggal dunia.

Pemerintah Singapura mengumumkan akan mengakhiri lockdown parsial pada 1 Juni mendatang. Singapura akan menuju new normal melalui 3 fase atau tahapan di mana fase pertama akan berlaku mulai 2 Juni hingga waktu yang belum ditentukan. Kehati-hatian Singapura terlihat di mana hanya segelintir aktivitas yang diizinkan pada fase pertama. Perkumpulan sosial atau nongkrong masih dilarang dan toko-toko non-esensial belum dapat beroperasi pada tahap pertama ini. []

Advertisement
Advertisement