April 19, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Digendong Tetangga yang Menjenguk, Bayi Berumur 40 Hari Meninggal Karena Corona

2 min read

PAMEKASAN – Seorang bayi berusia 40 hari meninggal dunia setelah berjuang melawan infeksi virus corona selama beberapa minggu terakhir. Dikutip Pikiran Rakyat, bayi tersebut berasal dari Pamekasan, Jawa Timur.

Padahal saat lahir ke dunia, bayi tersebut dalam kondisi sehat tanpa kurang sesuatupun. Kedua orang tua bayi juga sehat, tidak mengalami penyakit berbahaya khususnya terkait virus corona yang menyerang sistem pernapasan itu.

Setelah dilakukan pemeriksaan oleh gugus tugas, bayi tersebut diketahui tertular virus corona dari salah satu tetangga yang datang menjenguk, beberapa hari setelah lahir dan tinggal di rumah orang tuanya.

Layaknya budaya di Indonesia pada umumnya, tetangga sekitar lazim datang menjenguk bayi yang baru lahir untuk mengucapkan selamat kepada orang tua bayi sekaligus mendoakan kesehatan hingga masa depan sang bayi.

Kedua orang tuanya lantas mengizinkan para tetangga sekitar untuk menjenguk bahkan menggendong anak mereka meski dalam situasi yang diwajibkan untuk saling menjaga jarak di tengah pandemi yang juga melanda Jawa Timur.

Padahal Pamekasan saat ini mencatat banyak kasus ODP hingga PDP yang seharusnya secara tidak langsung menyadarkan masyarakat untuk tidak saling berkunjung sementara waktu.

Tak lama dari kunjungan para tetangga, sang bayi nampak sakit dan memperlihatkan gejala-gejala serius seperti sesak napas, batuk disertai demam hingga napas pendek yang dangkal.

Kemudian kedua orang tuanya memutuskan untuk membawa bayi tersebut ke rumah sakit terdekat. Setelah melakukan pemeriksaan dan dokter melihat adanya gejala yang mengindikasikan infeksi virus corona, bayi dan kedua orang tua menjalani pemeriksaan.

Hasilnya bayi tersebut positif dinyatakan positif terinfeksi virus corona di usianya yang baru mencapai 28 hari. Meski begitu kedua orang tuanya dinyatakan negatif, bersih dari paparan virus berbahaya itu.

Terpaksa bayi berusia 28 hari tersebut akhirnya harus menjalani perawatan intensif di ruang isolasi tanpa ibu dan ayahnya di usia yang sangat rentan.

Namun kondisi sang bayi kian memburuk hingga akhirnya setelah menjalani perawatan kurang lebih selama 12 hari, bayi malang tersebut meninggal dunia akibat virus corona. [BMP]

Advertisement
Advertisement