April 19, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Nasehat Jalaluddin Rumi Tentang Cinta

2 min read

ApakabarOnline.com –  Dunia Islam, pernah melahirkan sosok penyair dan sufi hebat yang terkenang sepanjang masa berkat pemikiran-pemikiran kontemplatifnya. Dialah Maulana Jalaluddin Rumi atau yang sering dipanggil Rumi.

Ia dilahirkan pada tanggal 30 September 1207 M di Balkh, Afghanistan. Kecintaannya pada Allah dan Rasul-Nya menjadi pondasi kuat untuk setiap karya-karyanya terlebih perihal Cinta.

Bagi Rumi, Cinta adalah segalanya, alam semesta ini adalah alam Cinta, semua yang terjadi dalam proses kehidupan ini muncul dari Cinta.

Diolah dari berbagai sumber, berikut ini adalah 7 nasihat Maulana Jalaluddin Rumi tentang Cinta yang bisa kita jadikan referensi untuk selalu menebar dan memahami Cinta.

 

  1. Kita dilahirkan dari Cinta, Cinta adalah ibu kita

Apa yang dikatakan Rumi tentang anggapan bahwa Cinta adalah ibu kita tentu sangat masuk akal. Pernyataan itu bisa kita maknai bahwa seorang ibu pasti akan memberikan segalanya, begitu pula Cinta.

Ibarat pepatah, kasih sayang ibu sepanjang zaman dan kasih sayang anak sepanjang galah.

 

  1. Bila tak ku nyatakan keindahan-Mu dalam kata, kan ku simpan kasih-Mu dalam dada

Kalimat tersebut jika diresapi sangat dalam maknanya. Kecintaan seseorang terhadap sesuatu (termasuk pada Allah) terkadang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata sehingga hanya bisa dipendam dalam dada.

 

  1. Karena Cinta duri menjadi mawar, karena Cinta cuka menjelma anggur segar

Begitulah Cinta, ia sering menjadikan sesuatu yang awalnya menyakitkan menjadi sebuah keajaiban. Duri yang menusuk dan melukai, bisa menjelma indah bak bunga mawar.

 

  1. Kau senantiasa menari di dalam hatiku, meski tak seorang pun melihat-Mu, dan terkadang aku pun ikut menari bersama-Mu

Luar biasa pemaknaan Cinta oleh Rumi ini. Khususnya kepada Allah Sang Pencipta, kita yang tidak bisa melihat-Nya akan merasa betapa baiknya Dia dengan segala kasih sayangnya.

 

  1. Kebahagiaan adalah momen di mana kita duduk bersama dengan dua raga dan dua wajah, namun hanya satu jiwa

Sesuatu yang berbeda (raga dan wajah), jika sudah bertemu dengan Cinta niscaya jiwanya akan menyatu dan melahirkan kebahagiaan.

 

  1. Bersyukurlah atas siapa pun yang datang. Karena masing-masing telah dikirim sebagai pemandu dari luar

Kunci utama untuk memeluk kebahagiaan karena Cinta adalah dengan bersyukur. Mensyukuri siapa saja yang datang (bisa teman, sahabat, dan yang lainnya), karena mereka bisa membantu menemukan siapa diri kita.

 

  1. Cinta mengubah kekasaran menjadi kelembutan, mengubah orang yang tidak berpendirian menjadi teguh berpendirian, mengubah pengecut menjadi pemberani, mengubah penderitaan menjadi kebahagiaan, dan Cinta membawa perubahan-perubahan bagi siang dan malam

Poin terakhir ini sepertinya tidak perlu dijelaskan lagi, yang pasti dengan, apa pun bisa menenteramkan jiwa jika dilakukan dengan Cinta. Wallahu a’lam.[HM]

Advertisement
Advertisement