April 26, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Petaka, Ulah Seorang PMI yang Tidak Disiplin Jalani Karantina Mandiri Membuat Lebih dari 400 Orang Positif COVID-19 di Desanya

3 min read

DENPASAR – Kesadaran dan pengetahuan seseorang akan COVID-19 seringkali berbanding lurus dalam menentukan perilaku serta kehati-hatian seseorang. Minimnya pengetahuan, lemasnya kesadaran, hingga sebuah prosedur penting menjadi terabaikan dalam pageblug COVID-19 kerap terjadi. Imbas dari kelalaian tersebut tak tanggung-tanggung, mulai dari tenaga medis menjadi korban, hingga masyarakat yang tidak pernah memiliki riwayat perjalanan menjadi tertular.

Seperti yang terjadi di Bali. Seorang PMI warga Banjar Serokadan, Desa Abuan, Kabupaten Bangli telah menjadi carrier (pembawa) virus corona dan membuat delapan orang disekitarnya terinfeksi berdasarkan SWAB tes dinyatakan positif.

Sejatinya, pemerintah setempat telah mendata kedatangan PMI tersebut, dan selanjutnya membawa PMI tersebut sesuai dengan protokol COVID-19, yakni menjalani karantina. Namun pada perjalanannya, PMI yang sedang dalam pemantauan dan memiliki kewajiban manjalani karantina tersebut tidak disiplin, dia sering meninggalkan tempat karantinanya, bergaul dengan lingkungannya.

Dikutip dari Antara, Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Bali Dewa Made Indra mengatakan dari rapid test yang dilakukan kepada 1.200-an warga Banjar (dusun) Serokadan, Kabupaten Bangli, lebih dari 400-an orang hasilnya positif.

“Tadi saya melihat langsung. Sebelum saya pulang sudah ada 1.200-an yang di-rapid test, dari yang di-rapid test itu, yang reaktif menurut hasil rapid test jumlahnya mencapai 400-an. Tadi saya pulang mendahului, sebelum selesai,” kata Dewa Indra saat menyampaikan keterangan pers, di Denpasar.

Dewa Indra menambahkan, terhadap warga yang hasil rapid test-nya reaktif itu akan dilanjutkan dengan pengambilan spesimen swab dengan pemeriksaan PCR untuk memastikan benar-benar positif atau tidak.

“Tentu hasil akhir yang kita pakai adalah hasil uji swabnya,” ucap pria yang juga Sekda Provinsi Bali itu.

Dewa Indra mengatakan pelaksanaan rapid test di Serokadan dan dua banjar (dusun) lainnya yang berdekatan masih akan berlanjut pada Jumat (01/05/2020) karena sekitar 1.000-an warga yang belum menjalani rapid test.

“Sesuai dengan komitmen Gubernur dan Bupati/Wali Kota, nanti yang hasilnya positif COVID-19 melalui uji swab akan ditangani Gugus Tugas Provinsi, sedangkan yang negatif akan dilanjutkan pemerintah kabupaten/kota,” ujarnya.

Terhadap hasil rapid test di Banjar Serokadan itu, menurut Dewa Indra, Bupati Bangli sudah mengambil keputusan bahwa mulai hari ini, Kamis (30/04/2020) Banjar Serokadan dinyatakan diisolasi.

“Jadi tertutup, tidak boleh ada warga yang keluar dan masuk. Mulai besok juga disiapkan dapur umum untuk memberikan pelayanan konsumsi pada masyarakat di sana untuk memastikan tidak ada lagi pergerakan masyarakat keluar masuk,” kata mantan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Bali itu.

Sementara itu, Gubernur Bali I Wayan Koster meminta Pangdam IX/Udayana dan Kapolda Bali beserta jajarannya untuk mengawasi secara ketat pergerakan masyarakat di Desa Abuan, Kabupaten Bangli yang sedang diisolasi.

“Dalam konteks isolasi, saya mohon Pangdam dan jajaran, Kapolda dan jajaran, dapat menugaskan tim di lapangan selama 24 jam dengan bergiliran untuk secara ketat mengawasi pergerakan masyarakat di sana agar bisa dikontrol, agar betul-betul disiplin,” kata Koster saat menggelar rapat teleconference, di Denpasar, Jumat (01/05/2020).

Oleh karena itu, Gubernur Bali Wayan Koster meminta agar isolasi ketat dilaksanakan di wilayah tersebut.

Koster menyatakan tidak ingin menyalahkan siapapun dalam persoalan ini, malah ingin mengajak semua pihak untuk bersama-sama menyelesaikannya. Mantan anggota DPR RI tiga periode itu mengingatkan agar kebutuhan logistik di wilayah isolasi harus dipenuhi.

“Koordinasi dengan Bulog agar disiapkan beras untuk bisa segera didistribusikan ke warga. Ini kewajiban kita untuk menyiapkan kebutuhan pangannya dan kebutuhan lainnya selama mereka diisolasi,” ujarnya sembari mengajak semua pihak untuk bersinergi dalam menyelesaikan persoalan ini. []

Advertisement
Advertisement