April 27, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Tegas, Korea Utara Perintahkan Warga yang Keluar dari Karantina Corona Ditembak Mati

2 min read

PYONG YANG – Pemerintah Korea Utara (Korut) mengambil langkah tegas untuk mencegah penularan wabah virus corona. Melansir New York Times, negara yang dipimpin oleh Kim Jong Un itu dilaporkan menembak mati seorang pejabat Korut yang baru saja kembali dari Tiongkok karena pergi ke pemandian umum dan melanggar karantina.

Sebelumnya, pejabat perdagangan itu ditempatkan di ruang isolasi setelah bepergian ke China. Kantor berita Dong-a Ilbo di Korea Selatan memberitakan, dia lantas ditangkap dan langsung ditembak karena mengambil risiko penyebaran penyakit mematikan itu.

Kim Jong Un telah berjanji untuk “memerintah dengan hukum militer” terhadap siapa pun yang meninggalkan karantina tanpa izin.

Sementara itu, menurut Mirror Inggris, seorang pejabat di Badan Keamanan Nasional Korut diasingkan untuk bekerja di pertanian karena dia menyembunyikan perjalanannya baru-baru ini ke China.

Beberapa media Korea Selatan juga melaporkan beberapa kasus virus corona dan kemungkinan adanya korban tewas akibat penyakit ini di Korut. Akan tetapi, pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang berpusat di Pyongyang mengatakan kepada Voice of America bahwa mereka belum diberitahu tentang kasus tersebut.

Korut tetap bersikeras bahwa tidak ada kasus virus corona di dalam perbatasannya, meskipun para ahli di luar negara tertutup itu – yang berbagi perbatasan sepanjang 880 mil dengan China – menyangsikannya.

“Pihak berwenang Korea Utara mengatakan kepada FAO bahwa tidak ada kasus virus corona baru, tetapi kami curiga terhadap klaim tersebut,” kata Bir Mandal dari Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) PBB kepada Korea Biomed, mengutip Mirror.

Harry Kazianis, direktur studi Korea di Pusat Kepentingan Nasional, mengatakan kepada Fox News bahwa tidak mungkin Korea Utara tidak terkena dampak oleh virus corona. “Mereka jelas berbohong karena mereka tidak ingin menunjukkan kelemahan atau bahwa ada ancaman terhadap rezim,” kata Kazianis.

“Mempertimbangkan betapa banyak bagian berpori dari perbatasan Korea Utara-China, dan bagaimana rezim Kim bergantung pada perdagangan ilegal untuk bertahan hidup, jelas virus telah tersebar ke Korea Utara,” tambah Kazianis.

Pekan lalu, pejabat kementerian kesehatan Korea Utara Song In Bom mengatakan kepada media pemerintah bahwa tidak ada kasus virus korona di negara itu. Akan tetapi, mereka akan siap jika wabah itu menyebar. []

Advertisement
Advertisement