Ustadz Abdul Somad Di Cekal Masuk Hong Kong, Panitia Angkat Bicara
4 min readHONG KONG – Demi menghindari fitnah dan munculnya komentar hingga opini yang salah kaprah atas gagalnya Ustadz Abdul Somad masuk Hong Kong pada Sabtu (23/12) kemarin, salah seorang Panitia penyelenggara, Bunda Nuris, menyampaikan pernyataannya kepada Apakabaronline.com.
Berikut kutipan wawancara antara reporter Apakabaronline.com (AK) dengan salah seorang panitia penyelenggara, Bunda Nuris (BN) yang kami rekam disela-sela terlaksananya acara tausiyah di masjid TST kemarin :
UAS Dideportasi, PKB : Jangan-Jangan Hong Kong Termakan Isu Hoaxer Indonesia ?
AK : Bagaimana penjelasannya mengenai insiden gagalnya Ustadz Abdul Somad masuk Hong Kong kemarin ? Dari seluruh tiket yang sudah keluar, ada berapa banyak dan berapa yang dikembalikan karena insiden ini (Ustadz Somad tidak bisa masuk Hong Kong) ?
BN : Sejak 2 bulan yang lalu, sudah keluar seribu tiket. Dan itu sudah tidak bisa di tambah lagi. Sampai hari ini di HP saya tidak ada yang mengkonfirmasi mengembalikan tiketnya. Artinyaa, temen-temen itu ketika sudah membeli, temen-temen itu ya sudah ikhlas, meskipun mungkin ada perasaan sedikit kecewa. Bagaimanapun juga kami sudah berusaha dengan semaksimal mungkin untuk terselenggaranya acara ini. Bahwa memang ada kekurangan disana-sini, itu manusiawi sekali. Sebab, 3 bulan menyiapkan itu bukan waktu yang singkat. Jadi kami sudah benar-benar ihtiyar. Memang Allah menghendaki yang lain.
Jadi, pas ada kejadian seperti itu, saya juga syok sih. Tapi ini sudah resiko kami. Jadi kita hanya bisa berdoa, ustadz mudah mudahan tetep ada niatan untuk ke Hong Kong, dan mudah-mudahan, bisa nyampe di Hong Kong, berdakwah di Hong Kong dengan ijin Allah. Resiko dakwah di Hong Kong itu, kalau tidak karena tempat yang tiba-tiba di cancel, cuaca, ustadz tidak bisa hadir, tidak ada jamaah, dan ustadz yang diundang tidak diijinkan masuk Hong Kong saat mendekati hari H. Jadi, melalui Apakabaronline.com ini, saya berharap kepada teman-teman, tidak usah didramatisir. Kita harus selalu khusnudzon.
Di sisi lain, sebagaai panitia, kami memang melakukan kesalahan yang tidak bisa dianggap kecil, terkait dengan pelaporan dan pengurusan ijin. Sebenarrnya sudah sejak awal, kami sudah berproses melakukan itu. Tapi memang ribet, harus punya ini, itu. Jadi modal kami itu memang Bismillah dan Doa.
Kejadian seperti ini, sebenarnya bukan yang pertama. Kami dulu-dulu juga pernah ngundang dan ditahan. Kyai Anwar Zahid saja dulu pernah ngamar. Jadi jangan disangka baru kali ini, ustadz ini lolos, ustadz itu nggak.
AK : Rencana selanjutnya ?
BN : Kita tetap akan berusaha mendatangkan UAS (Ustadz Abdul Somad), suatu hari nanti. Terus kita minta ijin dari satu, pihak KJRI secara resmi, dan pihak Hong Kong lainnya. Jadi ketika kita email ke UAS, semuanya sudah beres. Itu rencananya nanti.
AK : Pesan anda untuk pembaca ?
BN : Sudahlah, jangan berpikir macem-macem. Kali ini, Allah belum mengijinkan UAS berdakwah di Hong Kong. Dan Allah akan merencanakan lain hari. Saya yakin itu. Ini Hong Kong, dan pemerintah Hong Kong memang ppunya hak untuk mencegah atau menerima siapapun orang asing yang masuk sesuai dengan standart mereka. Dan kita harus menghormati itu. Jadi, ini sudah Qadarullah. Jangan diutik utik lagi.
Jadi, kalau memang ada ulama yang tidak bisa masuk Hong Kong, jangan dikait-kaitkan dengan pemerintah Indonesia, jangan dikait-kaitkan dengan politik atau apa. Jadi kita jangan menerka-nerka, jangan suudzon. Kalau belum tahu kepastiannya itu, jangan menduga-duga. Dan saya yakin, Apakabaronline.com akan menyiarkan kebaikan, dan karenanya, Insyaallah akan tetap digemari oleh teman-teman. Dengan melakukan wawancara seperti ini, media Apakabaronline.com, saya berharap tidak seperti media lainnya. (Tanpa wawancara langsung memuat pernyataan-pernyataan menyesatkan).
Jadi kalau hal ini dibesar-besarkan, yang rugi ya umat Islam. Akan menghalangi dakwah umat Islam juga.
Pernyataan Bunda Nuris ini, senada dengan keterangan Dirjen Imigrasi Kemenkumham yang diterima Apakabaronline.com. Direktur Jenderal (Dirjen) Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Ronny Franky Sompie telah menelusuri informasi tentang keputusan otoritas Hong Kong menolak kunjungan Ustaz Abdul Somad setibanya di Bandara Chek Lap Kok, Sabtu (23/12). Menurut Ronny, pendakwah yang beken dengan inisial UAS itu ke Hong Kong karena untuk memenuhi undangan.
KEMLU : KJRI HONG KONG TAK SEMPAT BERI PENDAMPINGAN USTADZ ABDUL SOMAD
Berdasar penulusuran Ditjen Imigrasi, pihak di Hong Kong yang mengundang Abdul Somad adalah organisasi kemasyakaratan (ormas) Akhwat Hijrah. Kegiatan Abdul Somad di Hong Kong akan berlangsung pada 24-26 Desember.
Namun, Ditjen Imigrasi tak mengetahui alasan otoritas Hong Kong menolak dai asal Riau itu memasuki kota pulau bekas koloni Inggris itu. Kalaupun mau memprotes kebijakan Hong Kong, maka yang berwenang adalah Kementerian Luar Negeri RI.
“Sesama imigrasi tidak bisa melakukan protes. Masalah kedaulatan mutlak sebuah negara,” kata Ronny dikonfirmasi, Minggu (24/12).
Ronny menambahkan, kebijakan keimigrasian merupakan politik suatu negara. Bahkan, Indonesia pun bisa melakukannya terhadap warga negara asing yang hendak masuk wilayah NKRI.
“Ini politik negara. Bisa resiprokal, kalau ada yang perlu dilakukan serupa,” tegas mantan juru bicara Mabes Polri itu.
Juru bicara Ditjen Imigrasi Agung Sampurno pun menyampaikan bahwa deportasi hanya urusan keimigrasian biasa. Menurut dia, yang perlu dilakukan imigrasi ketika menolak orang masuk adalah memberitahukan kepada pihak maskapai penerbangan ataupun kapal yang mengangkutnya.
“Itu sudah diatur IATA (International Air Transport Association, red). Itu wajib, karena dia harus mengangkut orang dideportasi, jadi harus menanggung biayanya,” jelas Agung. [Asa/Emma]