12 Ribu Pasukan Anti Huru-Hara China Sudah Siaga di Perbatasan Hong Kong
HONG KONG – Pada hari Selasa, 12 ribu lebih personel polisi antihuru-hara Cina berlatih simulasi kerusuhan di Shenzhen menyusul demonstrasi yang semakin meluas di Hong Kong.
Shenzen, yang terletak di Provinsi Guangdong, merupakan kota perbatasan antara Cina daratan dan Hong Kong.
Menurut South China Morning Post, 6 Agustus 2019, latihan ini merupakan persiapan peringatan 70 tahun Republik Rakyat Cina yang jatuh pada 1 Oktober nanti, kata akun Weibo Kepolisian Shenzhen.
“Latihan akan digelar untuk meningkatkan moral, sebagai persiapan keamanan dan keamanan politik dan keamanan sosial,” kata kepolisian.
Dalam video latihan polisi yang diperlihatkan di jaringan Yizhibo, para personel yang mengenakan pelindung tubuh, helm dan perisai menghadapi sekelompok orang dengan kemeja hitam dan helm pengaman konstruksi merah atau kuning, (mirip dengan yang dikenakan oleh pengunjuk rasa Hong Kong) yang memegang bendera, spanduk, pentungan dan papan kayu.
Salah satu spanduk bertuliskan “kembalikan uang jerih payah saya,” sebuah slogan yang sering digunakan oleh pekerja migran sebagai protes terhadap gaji yang tidak dibayar.
“Latihan ini lengkap dengan taktik anti-mafia yang matang. Pasukan polisi dapat menghadirkan formasi anti-massa, yang fleksibel, cocok untuk situasi yang berbeda, dengan tujuan yang akurat dan kontrol yang efektif,” kata seorang narator dalam video.
Ketika latihan meningkat dan lebih banyak perusuh dikerahkan, polisi menembakkan gas air mata dan asap menutupi tempat latihan.
Beberapa menit kemudian, para perusuh menembakkan bom gas rakitan lalu mengarah ke garis polisi. Para petugas mengubah formasi dan menekan para perusuh, serta melakukan penangkapan. Polisi dan anjing mereka juga ada di tempat kejadian.
Latihan lainnya termasuk latihan anti-penyelundupan dan SAR yang melibatkan personel dari Tentara Pembebasan Rakyat Cina.
Latihan itu diadakan sebagai persiapan untuk perayaan ulang tahun ke-70 tetapi digelar di saat kekerasan di jalan-jalan Hong Kong dan dua insiden bendera nasional Cina dilemparkan ke Victoria Harbour.
Hong Kong telah dilanda kekacauan sejak dua bulan oposisi terhadap RUU Ekstradisi yang sekarang ditangguhkan, dan Kementerian Pertahanan Cina telah menyatakan bahwa militer Cina bisa dikerahkan untuk meredam demonstran. []