300 Orang PMI Hong Kong Gelar Doa Bersama untuk Korban Tsunami Selat Sunda

Foto HK01
HONG KONG – Keganasan bencana Tsunami Selat Sunda pekan kemarin menarik perhatian internasional. Berbagai komunitas baik di dalam negeri maupun di luar negeri menunjukkan bentuk kepedulian mereka. Mulai dari penggalangan dana, hingga gelaran doa bersama.
Jika pekan kemarin, komunitas PMI di Singapura telah terlebih dahulu melakukan gelaran doa bersama, doa lintas agama, menyusul, di Hong Kong, komunitas PMI menggelar acara serupa pada Minggu siang (30/12/2018).
Menukil pemberitaan HK01, 300-an PMI di Victoria Park Hong Kong menyusul, melakukan gelaran serupa, doa bersama untuk korban Tsunami Selat Sunda.
Bukan hanya doa bersama, dalam gelaran tersebut juga digelar protes terkait dengan sikap sebagian majikan yang tidak mendukung PRTnya saat hendak pulang ke kampung halaman untuk memastikan keluarga mereka yang menjadi korban bencana Tsunami.
Dicontohkan, Rosidah, salah seorang PMI yang dalam gelaran acara tersebut di informasikan telah kehilangan suami dan anaknya yang masih berusia empat tahun, hingga acara digelar pada Minggu siang kemarin, belum bisa menghubungi dan mengetahui kabar suami dan anaknya.
Tampak dalam poster, aksi tersebut juga sekaligus menjadi aksi protes yang menyerukan pemberian ganti rugi kepada korban Tsunami.
Dalam poster lain juga nampak tuntutan agar diberikan fasilitas kesehatan yang layak dan gratis untuk seluruh korban Tsunami.
Poster juga ditulis dalam kalimat berbahasa Inggris.
Peduli Korban Tsunami Selat Sunda, PMI Hong Kong Galang Dana
Beberapa hari yang lalu, sekelompok PMI dibawah koordinasi Sinta Asmarani, PMI Hong Kong asal Temanggung telah melakukan penggalangan pada Rabu (25/12/2018) dan Kamis (26/12/2018) di tiga lokasi di Hong Kong untuk korban Tsunami Selat Sunda.
Menurutnya aksi yang kongkrit tersebut bukan yang pertama kali dilakukan. Sebelumnya, penggalangan dana serupa juga pernah dilakukan untuk membantu korban bencana di Palu, Sigi, dan Donggala.
“Ini aksi spontan, awalnya kami malu untuk share, tapi alhamdulillah sekarang kami bangga menjadi relawan untuk galang dana. Kami hanya menggerakkan hati teman-teman untuk berbagi,” ucap Sinta.
Sambutan PMI Hong Kong, diakui Sinta, sangat positif dan antusias. Selain komunitasnya, banyak majelis lain yang juga menggalang donasi. Ia berharap dampak tsunami yang terjadi di Lampung Selatan dan Banten dapat dikendalikan. Dirinya juga mempercayakan penyaluran hasil penggalangan melalui ACT Lampung. []