60% Generasi Muda di Malang “Takut” Menikah
MALANG – Survei Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Kabupaten Malang, Jawa Timur menunjukkan sekitar 60 persen pemuda di wilayah setempat mengeluhkan sulit mendapat lapangan pekerjaan.
Buntutnya, mereka yang kesulitan mendapatkan pekerjaan ini juga cenderung takut menikah dan memilih jomlo. Mereka khawatir dengan masa depan yang akan dijalaninya.
“Ini menunjukkan pesimisme bagi kalangan pemuda terhadap potensi pekerjaan mereka di masa depan,” ujar Ketua DPD KNPI Kabupaten Malang Zulham Ahmad Mubarok, Rabu (01/02/2023).
PR Pemda
Survei kepemudaan ini dilakukan KNPI selama tanggal 1 hingga 15 Januari 2023 dengan sampel pemuda usia 17 sampai 39 tahun atau generasi Z dan milenial.
“Riset ini menggunakan metode simple random sampling dengan responden 390 pemuda dari setiap desa atau kelurahan di Kabupaten Malang, dengan standar pemilihan responden 1 desa 1 pemuda,” jelas Zulham, dikutip dari akun Instagram @malangraya_info.
Fakta ini, kata dia, harus menjadi perhatian pemerintah daerah. Apalagi pekerjaan juga menjadi salah satu faktor yang memengaruhi seseorang memutuskan menikah atau tidak.
“Ada kemungkinan mereka takut menikah juga karena belum bekerja, sehingga memilih masih jomlo,” imbuhnya.
Jumlah Pemuda
Berdasarkan data KNPI, jumlah pemuda di Kabupaten Malang mencapai angka 800 ribu jiwa. Angka ini setara 35 persen dari populasi penduduk Kabupaten Malang. Pada sensus 2020 lalu jumlah penduduk Kabupaten Malang mencapai 2.654.448 jiwa.
“Sekali lagi ini problem bahwa lapangan pekerjaan penting bagi kaum muda di Kabupaten Malang. Pemerintah harus mengambil sikap agar potensi pemuda tidak terabaikan,” tegas Zulham.
Sebagai tindak lanjut, imbuh Zulham, KNPI berdiskusi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang terkait problem pemuda susah mendapatkan pekerjaan. []
Sumber Merdeka