67% Orang Indonesia Tertarik Kerja ke Luar Negeri
JAKARTA – Menurut survei Jobstreet bertajuk Decoding Global Talent 2024: Tren Mobilitas Pekerja, sebanyak 67% orang Indonesia tercatat mau bekerja di luar negeri di 2023.
Penelitian ini merupakan kolaborasi dengan Boston Consulting Group (BCG), The Network, dan The Stepstone Group. Penelitian ini mengungkapkan preferensi lokasi dan melihat bagaimana para pekerja di seluruh dunia ingin bekerja termasuk pada market pekerja profesional yang ada di Indonesia.
Survei ini melibatkan lebih dari 150.000 responden dari 188 negara di seluruh dunia, 19.154 di antaranya merupakan penduduk Indonesia.
Mayoritas orang Indonesia yang tertarik bekerja di luar negeri karena berbagai alasan yang biasanya berkaitan dengan faktor ekonomi, pengembangan karier, kualitas hidup serta keinginan untuk meningkatkan pengalaman dan jaringan global lewat lingkungan multikultural.
Adapun berdasarkan profesinya, kebanyakan responden ingin bekerja di bidang digital, mulai dari data science hingga pengembangan artificial intelligence (AI), proporsinya mencapai 81%.
Dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, kini banyak perusahaan global yang membutuhkan talenta untuk mengelola data dan memanfaatkan kecerdasan buatan untuk meningkatkan produktivitas kerja. Kedua sektor tersebut menjadi penting dalam keberlangsungan suatu perusahaan di era digitalisasi.
Profesi di bidang teknik juga menjadi incaran bagi 77% responden. Profesi di bidang ini menawarkan peluang yang luas di pasar global, terutama di negara maju yang membutuhkan profesional untuk mengerjakan proyek infrastruktur dan teknologi yang besar seperti Amerika Serikat, Jepang dan Jerman.
Profesi di bidang kreatif dan riset berada di urutan ketiga dengan raihan 76%. Profesi di bidang ini banyak dibutuhkan dalam pengembangan produk baru yang membutuhkan kreatifitas yang tidak dimiliki oleh kecerdasan buatan. Peran manusia di sektor ini masih teru dibutuhkan.
Sektor teknologi informasi menempati posisi keempat dengan 75%. Teknologi Informasi jadi salah satu bidang profesi dengan permintaan yang sangat tinggi di seluruh dunia. Negara seperti Amerika Serikat, Kanada, Australia dan Jerman membutuhkan profesional di bidang teknologi, khususnya dalam pengembangan perangkat lunak dan keamanan siber. []