7 Tahun Hilang, Dikira Sudah di Hong Kong, PMI Asal Sleman Ternyata Menjadi Korban Pembunuhan
BANTUL – Sebuah keluarga di Padukuhan Karangasem Kelurahan Muntuk kapanewon Dlingo Kabupaten Bantul DIY tidak menyangka sama sekali jika Sri Utami, salah satu anggota keluarga mereka menjadi korban pembunuhan. Ironisnya, peristiwa pembunuhan tersebut telah terjadi tujuh tahun dilam dan baru terungkap belakangan.
Identitas Sri Utami baru terungkap usai jajaran kepolisian menangkap tersangka pelaku pembunuhan terhadap Sri Utami. Sri Utami menjadi korban pembunuhan yang jenazahnya ditemukan Februari 2013 yang lalu.
Sepengetahuan keluarga, Sri Utami yang sempat mengutarakan niatnya akan kembali bekerja ke luar negeri, sudah berada di luar negeri. Sebab sebelum kejadian, Sri pernah bekerja di Malaysia selama 3 tahun.
Kepada ayahnya, Sri mengutarakan ingin bekerja ke Hong Kong dengan gaji yang lebih baik dibanding di Malaysia.
Mengutip Tugu Jogja yang menyambangi kediaman almarhumah, tempat tinggal Sri Utami memang berada di daerah terpencil di sekitar 5 kilometer dari obyek wisata Puncak Becici.
Saat tiba, rumah Sri Utami tampak sepi dan tak ada aktivitas yang menonjol sama sekali. Terlihat seorang laki-laki renta sedang duduk di teras rumah sembari mengerjakan anyaman bambu. Lelaki tua tersebut ternyata adalah Mugiman (87) yang merupakan ayah dari Sri Utami.
Dengan raut muka sedih, Mugiman mengaku telah mendengar kabar tentang nasib anak semata wayangnya tersebut dari aparat polisi, Rabu (02/12/2020) sore. Ia tidak menyangka anaknya menjadi korban pembunuhan karena awalnya ia menduga kepergian anaknya untuk bekerja.
“Anak saya pergi sudah cukup lama. Ndak tahu ke mana,” ujar Mugiman.
Dirinya pun tak ingat kapan anaknya tersebut pergi dari rumah. Yang ia ingat anaknya pergi usai gempa 2006 yang lalu. Sri Utami pergi tanpa pamit dan meninggalkan kedua anak yang baru berusia 4 tahun dan 22 bulan. Padahal Sri Utami baru 2 bulan tinggal di rumah usai pulang dari Malaysia.
Meski Sri Utami pergi begitu saja, namun Mugiman mengaku tidak lantas mencari keberadaan Sri Utami karena dirinya tidak mengetahui harus mencari ke mana. Di samping itu karena kondisi ekonomi yang menerpanya, ia memilih untuk lebih baik merawat kedua cucunya ketimbang harus mencari Sri Utami yang tak jelas keberadannya.
“Lha kalau mencari kemana, lagian itu mau butuh biaya,”tandasnya.
Selama kepergiannya tersebut Sri Utami tak pernah sama sekali mengirimkan uang untuk anak-anaknya di Karangasem. Bahkan komunikasi melalui HP ataupun surat juga tak pernah dilakukan.
Mugiman pun tak pernah merasa keberatan dengan polah dari anaknya tersebut. Karena yang terpenting adalah membesarkan kedua cucunya hingga bisa mandiri. Dirinya pasrah dengan nasib anaknya, terlebih Sri Utami sebenarnya bukan anak kandungnya.
Sri Utami adalah anak pungut dari mugiman dan dibawa pulang ke Karangasem ketika berumur sekitar 35 hari. Kala itu Mugiman dan istrinya memang tak memiliki anak meskipun sudah menikah cukup lama.
“Sepertinya berumur sekitar 35 hari karena langsung karena saya mengadakan selapanan (35 harinan),”paparnya.
Melalui penghasilan dari kerajinan bambu tersebut mugiman berusaha membesarkan kedua cucunya seorang diri. Pasalnya tahun 2009 yang lalu istrinya telah pergi menghadap Sang Pencipta. Kedua cucunya kini bekerja di sablon plastik di wilayah di Giwangan Kota Yogyakarta.
Anik Kurniasih (40), bibi dari Sri Utami membenarkan jika Sri Utami bukan anak kandung dari Mugiman. Sri Utami sendiri sebenarnya sudah menikah dengan lelaki asal Jejeran kapanewon Pleret Bantul. Namun keduanya telah bercerai setelah memiliki 2 orang anak tersebut.
“Dan sekitar tahun 2004 yang lalu Sri Utami pergi tanpa pamit dari kediamannya di Karangasem,”ungkapnya.
Kini keluarga berusaha menerima kenyataan jika Sri Utami menjadi korban pembunuhan. Sore ini keluarga besar Sri Utami akan pergi ke Polsek Turi untuk melakukan klarifikasi apakah benar keluarga mereka menjadi korban pembunuhan.
“Jika memang benar Sri Utami, kami akan adakan selametan atau dzikir kirim doa,”ujarnya. []
Begini Cara Polisi Menemukan Pelaku Pembunuh Calon PMI Hong Kong Asal Bantul