Acara Wisuda Ditunda, Rektor Berkali-Kali Menitikkan Air Mata, Akhirnya Pecah Unjuk Rasa
HONG KONG – Bersamaan dengan hari meninggalnya Chow, di almamaternya tengah berlangsung acara ceremonial akademik, rapat senat terbuka, wisuda sarjana.
Saat memberikan sambutan di acara tersebut, rektor tampak berkali-kali menitikkan air mata, menahan tangisnya. Duka mendalam dirasakan oleh seluruh yang datang. Atmosfer kesedihanpun juga merundung seluruh areal kampus.
Tidak seperti gelaran acara wisuda pada umumnya, ceremonial wisuda pagi tadi berlangsung singkat, selesai menyampaikan pidatonya, rektor sekaligus menyatakan seluruh wisudawan dikukuhkan menjadi sarjana. Begitu meninggalkan podium, rektor terpantau langsung mendatangi rumah sakit dimana jenazah almarhum Chow berada.
Setelah sekitar jam 13:00 siang ini, seluruh mahasiswa rekan almarhum berkumpul di alula kampus untuk melakukan aksi diam, diluar kampus, kelompok pro demokrasi melakukan aksi untuk menunjukkan empati dan duka atas meninggalnya almarhum.
Menundukkan kepala, mengenang almarhum, meletakkan karangan bunga, mewarnai atmosfer kampus dimana almarhum selama ini belajar.
Unjuk Rasa di Luar Kampus
Di Mong Kok, ratusan orang pro demokrasi berkumpul, duduk dan melakukan aksi diam. Hal yang sama juga tampak di kawasan Causeway Bay. Ratusan orang berdatangan, mereka duduk dan diam beberapa saat di kawasan depan SOGO dan Time Square. Mereka mengheningkan cipta sembari bersama-sama mengenakan pita hitam.
Pantauan ApakabarOnline.com, masih ada beberapa lokasi lain yang juga menjadi lokasi penyelenggaraan aksi unjuk rasa damai sebagai bentuk bela sungkawa atas meninggalnya almarhum Chow.
Lokasi lain selain Mong Kok dan Causeway Bay adalah Central, persisnya di Central Flash Parade, Chater Garden, Kwuntong persisnya di Junye Street Playground, serta di Tseung Kwan O.
Karangan bunga tampak tersebar di berbagai lokasi, sebagai bentuk dukungan sekaligus bela sungkawa atas meninggalnya almarhum Chow. []