December 22, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Agar Segera Mendapat Ijazah SMA, Program Paket C untuk PMI Hong Kong Memulai Belajar Tatap Muka

2 min read
PKBM Peking mulai menggelar kegiatan belajar dan mengajar Paket C khusus untuk para pekerja migran Indonesia di Hong Kong (Foto ANTARA)

PKBM Peking mulai menggelar kegiatan belajar dan mengajar Paket C khusus untuk para pekerja migran Indonesia di Hong Kong (Foto ANTARA)

HONG KONG –  Sejumlah pekerja migran Indonesia di Hong Kong sudah mulai mengikuti kelas tatap muka Paket C atau setara sekolah menengah atas yang diselenggarakan oleh Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Peking.

“Mulai Minggu (12/09/2021) kemarin, PKBM itu menggelar kelas tatap muka,” kata Atase Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi pada Kedutaan Besar RI di Beijing, Yaya Sutarya, dinukil dari Antara, Senin (13/09/2021).

Kegiatan tersebut digelar seiring dengan kebijakan pemerintah Hong Kong yang secara bertahap mengizinkan tempat umum dibuka.

Kegiatan belajar di dalam kelas itu terhenti selama satu tahun lebih karena otoritas setempat sedang berupaya keras melakukan berbagai tindakan penanggulangan dan pencegahan wabah Covid-19.

Selama masa tersebut, para PMI di Hong Kong mengikuti program belajar PKBM secara daring.

Pembukaan kelas tatap muka dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat, seperti ruang kelas yang harus steril dilengkapi disinfektan dan pengukur suhu badan serta seluruh siswa dan guru diwajibkan mengenakan masker.

Bahasa Indonesia dan Ekonomi menjadi mata pelajaran pertama yang diajarkan dalam kelas tatap muka pada Minggu (12/09/2021).

Para PMI di Hong Kong mengikuti kegiatan belajar PKBM dan perkuliahan di Universitas Terbuka (UT) setiap hari Minggu bersamaan dengan hari libur kerja.

Dua kegiatan belajar dan mengajar lainnya digelar secara daring mulai pukul 20.00 hingga 00.00 waktu setempat (19.00-23.00 WIB) saat mereka selesai bekerja.

PKBM Peking menyewa ruangan di sekitar kawasan Victoria Park yang difungsikan untuk kegiatan belajar dan mengajar serta sekretariat.

PKBM tersebut telah berhasil meluluskan satu angkatan yang diarahkan untuk bisa melanjutkan pendidikannya di UT.

“Tahun ini ada 60 mahasiswa baru UT. Kami juga terus meningkatkan kompetensi tutor melalui berbagai pelatihan metodologi pembelajaran,” kata Yaya. []

Sumber ANTARA

Advertisement
Advertisement