April 23, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Air Mata Tsunami dan Gempa: Ditemukan Puluhan Korban Meninggal Dunia, Ratusan Terluka.

3 min read

PALU – Empat daerah rusak parah terdampak gempa bumi disertai tsunami yang terjadi di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah. Empat daerah itu yakni Kabupaten Donggala, Kota palu, Kabupaten Parigi Moutong dan Mamuju Utara

“Di empat daerah itu rencana pendirian posko BSMI,” ujar Ketua Umum Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) Djazuli Ambar dalam keterangan tertulisnya.

Sementara, BSMI regional Sulawesi, Maluku, Papua (Sulampapua) memberangkatkan delapan orang tim rescue ke wilayah terdampak gempa bumi di Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat pada Sabtu (29/9).

Djazuli menjelaskan, tim terdiri dari empat orang rescue, dua dokter, satu teknik dan dua relawan media serta data. Sementara dari Jakarta, BSMI akan memberangkatkan satu orang dokter dan satu perawat beserta dengan bantuan logistik dan medis.

“Tim dari Jakarta akan berangkat bersama dengan TNI AU membawa logistik dan peralatan medis. Menurut informasi relawan BSMI Palu yang dibutuhkan segera tenaga medis yang cukup banyak dan pendirian rumah sakit lapangan,” papar Djazuli di Jakarta.

Djazuli juga menerangkan, BSMI regional Sulampapua sudah mengaktifkan Markas Komando Utama di Jl. Tamangapa raya 3, Makassar, Sulawesi Selatan.

“Tim dari Sulampapua menempuh jalur darat dari Makassar. Setelah bandara Palu dibuka, tim susulan akan diberangkatkan lewat udara,” papar Djazuli.

 

Pendataan Korban Terus Dilakukan

Hingga Sabtu(29/9/2018) pagi, jumlah korban jiwa akibat gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah mencapai 80 orang.

Informasi tersebut disampaikan oleh Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) wilayah Sulawesi Tengah dr. I Komang Adi Sujendra, SpPD.

Dalam video yang dirilis akun Twitter resmi IDI sabtu pagi (29/9/2019), I Komang Adi Sujendra menyebut pihaknya untuk sementara mendata ada 30 korban meninggal dunia.

Selain itu ada 12 orang korban yang memerlukan tindakan operasi serta 9 orang mengalami trauma kepala.

Saksi mata menyebut banyak korban meninggal dunia di Pantai Talise, Kota Palu setelah tsunami menerjang kawasan ini, Jumat (28/9/2018).

Menurut Nining (32) saksi mata warga Kelurahan Lolu Utara, pagi ini dia sempat ke Talise Palu untuk melihat kondisi pasca-gempa dan tsunami.

“Banyak mayat berserakan di pantai dan mengambang di permukaan laut,” kata Nining saat dihubungi Kompas.com di lokasi pengungsian gedung DPRD Kota Palu, Sabtu (29/9/2018).

Menurut dia, kondisi korban meninggal dunia sangat memprihantinkan. Jenazah dilaporkan bercampur dengan puing-puing material yang beserakan.

Kerusakan di kawasan pantai Talise juga dilaporkan sangat parah. Nining menyebut jalan raya yang memiliki 2 lajur kini sebagian sudah lenyap di terjang gelombang tsunami.

Hingga saat ini belum ada laporan resmi yang dirilis otoritas terkait mengenai kerusakan maupun jumlah korban akibat tsunami yang terjadi di Palu dan Donggala.

“Jalan raya hanya menyisakan sebagian, sebagian lainnya hancur,” kata Nining.

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memastikan bahwa gempa dan tsunami yang terjadi di Palu dan Donggala bersumber dari sesar Palu Koro.

“Disebabkan oleh sesar Palu Koro yang berada di sekitar Selat Makassar,” kata Rahmat Triyono, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG dalam konferensi pers Jumat (28/9/2018).

Namun pihak Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) belum bisa memastikan jumlah korban tersebut.

“Saya belum dapat jumlah angka korban. Beberapa jenazah ditemukan di beberapa tempat,” kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat Sutopo Purwo Nugroho, saat dihubungi di Jakarta, Sabtu (29/9).

“Tsunami juga menerjang beberapa permukiman dan bangunan di pantai. Jumlah korban dan dampaknya masih dalam pendataan,” kata Sutopo.

Petugas BPBD, TNI/Polri, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), organisasi perangkat daerah, dan relawan melakukan evakuasi serta pertolongan terhadap korban.

Disamping BPBD, Basarnas, TNI/Polri, dari unsur ormas, tampak relawan dari FPI, ACT, serta bulan sabit merah sudah berada di lokasi sejak tadi malam. []

Advertisement
Advertisement