Alami Sleepwalking, Seorang Pekerja Migran Filipina Jatuh dari Lantai 10
HONG KONG – Seorang pekerja migran perempuan asal Filipina ditemukan tak bernyawa di lantai dasar komplek Laguna Park setelah terjatuh dari lantai 10. Pekerja migran yang bernama Ruth Dalumpines Dulfo (38) tahun tersebut diketahui telah selama 13 tahun bekerja di Singapura sampai saat peristiwa naas itu terjadi.
Kemarin (13/05/2022) State Courts Singapura akhirnya menyatakan bahwa kematian almarhumah murni karena sleepwalking dan tidak ada unsur kesengajaan sehingga tidak ada yang dihukum atas peristiwa tersebut.
Fakta di Pengadilan mengungkapkan, bahwa pada malam sebelum Dulfo jatuh ke kematiannya pada 6 Juni 2021, ada pertemuan di apartemen kondominiumnya. Dia berada di pertemuan itu dan telah mengonsumsi alkohol. Tes toksikologi post-mortem menemukan peningkatan kadar etanol dalam darah Dulfo, namun kadar itu tidak mematikan.
Tidak ada teman serumahnya yang bangun pada saat kematiannya dan tidak ada kamera CCTV di rumah. Sehingga tidak ada kepastian tentang apa yang sebenarnya terjadi.
Namun, penyelidikan polisi berhasil menemukan beberapa bukti untuk mendukung pandangan bahwa Dulfo telah memasuki toilet apartemennya, mungkin dalam keadaan berjalan sambil tidur (sleepwalking), membuka jendela toilet, memanjatnya, dan jatuh hingga tewas. Tempat ditemukannya jasad Dulfo berjajar dengan letak jendela toilet apartemennya.
Jendela ini biasanya tertutup. Namun, pada hari itu, jendela toilet “dibuka lebar-lebar”, lapor CNA. Saat polisi menyeka tuas jendela toilet yang digunakan untuk membuka jendela dan bagian bawah jendela, mereka menemukan jejak DNA Dulfo.
Sementara adik Dulfo mengatakan kepada polisi bahwa mendiang wanita itu memang memiliki riwayat sleepwalking, Dulfo disebut telah berjalan dalam tidur setidaknya tiga kali di Filipina. Pada salah satu kesempatan itu, Dulfo benar-benar berjalan menuruni tangga dengan mata terpejam.
Salah satu teman serumah Dulfo juga bersaksi bahwa pada tahun 2021, dia melihat wanita itu berjalan keluar dari area penyimpanan apartemen di pagi hari. Dia mengklaim kemudian bahwa dia tidak tahu bagaimana dia berakhir di sana. Menurut teman serumahnya, dia bisa saja berjalan sambil tidur.
Seorang konsultan senior di National Neuroscience Institute, Pavanni Ratnagopal, mengatakan kepada pengadilan bahwa Dulfo tampaknya mampu melakukan “tindakan yang cukup rumit” saat berjalan dalam tidur, seperti berjalan menuruni tangga.
Dalam kesaksiannya, dia mengatakan bahwa mengemudi mobil dan memanjat keluar dari jendela adalah contoh tindakan rumit yang telah didokumentasikan pada orang yang berjalan dalam tidur. Ratnagopal menyimpulkan dalam laporannya sebagai saksi ahli bahwa Dulfo telah berjalan dalam tidur. []