Alhamdulilah, Positivity Rate Omicron di Sejumlah Wilayah Indonesia Mulai Menurun
JAKARTA – Setelah mengalami kenaikan kasus Covid-19 varian Omicron dalam beberapa waktu lalu, angka positivity rate nasional mulai menunjukkan penurunan. Bahkan wilayah Jawa-Bali yang menyumbang kasus terbanyak, angka positivity rate-nya sudah mulai menurun.
“Jadi beberapa minggu ini, terutama di Jawa-Bali yang merupakan penyumbang kasus 60 sampai 70% kasus konfirmasi nasional, terlihat penurunan angka positivity rate-nya,” kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, dr Siti Nadia Tarmizi dilihat dari laman Kemenkes, Rabu (23/02/2022).
Positivity rate di sejumlah daerah juga menunjukkan tren penurunan. Positivity rate DKI Jakarta yang sempat di posisi 23,8% pada periode 8-14 Februari 2022 lalu, kini turun menjadi 18,5% pada periode 15-21 Februari 2022.
Begitu juga dengan Banten yang sempat mencatat positivity rate 27,4% pada 8-14 Februari 2022 lalu, kini menjadi 23,1% pada periode 15-21 Februari 202. Bali dari 18,2% turun menjadi 11,2%.
Kemudian DKI Jakarta sempat 23%, turun menjadi 17,8%, Jawa Barat sempat 23,7%, turun mejadi 22,8%, Jawa Tengah dari 27,6% mejadi 26,5%, dan Jawa Timur 18% turun menjadi 17%.
Nadia juga mengungkapkan bahwa angka bed occupancy ratio (BOR) atau keterisian rumah sakti secara nasional masih di angka 38% hingga Selasa (22/2/2022), angka itu sama seperti sehari sebelumnya atau Senin (21/02/2022).
“Meski begitu, semua daerah belum pernah mencapai tingkat perawatan pasien seperti saat puncak Delta tahun 2021. Angka tempat tidur isolasi dan intensif untuk perawatan COVID-19 masih di angka 38%, masih sama seperti kapasitas Senin (21/02/2022) ,” beber dia.
Dari angka kumulatif ini juga, tercatat 2.484 pasien meninggal dunia, serta 73% dari pasien yang meninggal belum divaksinasi lengkap. Berdasarkan data 17.871 pasien yang dirawat sejak 21 Januari-19 Februari 2022 lalu, kematian meningkat pada kelompok lansia, komorbid, dan belum melengkapi vaksinasi.
“Vaksinasi lengkap memberikan perlindungan hingga 67% dari kematian, bahkan hingga 91% perlindungan bagi yang telah melakukan vaksinasi booster. Oleh sebab itu, pemerintah terus mempercepat laju vaksinasi bekerja sama dengan pemerintah daerah, serta instansi-instansi lain, seperti TNI dan Polri mengingat pentingnya vaksinasi,” jelas Nadia. []