Antar Titipan Majikan, PMI Hong Kong asal Wonogiri yang Sedang Cuti Terperosok Ke Jurang
WONOGIRI – Semangat untuk bersillaturahim saat menikmati cuti liburan dari Hong kong begitu menggebu dalam hari-hari Sriani (26), PMI Hong Kong asal Kismantoro Wonogiri. Beberapa agenda telah dia susun, namun giliran berkunjung ke rumah Wasini, mantan PMI Hong Kong yang dulu bekerja di majikan tempat Sriani sekarang bekerja, naas menimpa.
Meskipun berbeda Kabupaten, bahkan berbeda Provinsi, jarak antara rumah Sriani dengan tempat tinggal Wasini sebenarnya hanyalah bertetangga Kecamatan. Sriani berada di Kecamatan Kismantoro Wonogiri, sedangkan Wasini berada di Kecamatan Gemah Harjo Pacitan. Dalam kondisi normal, menurut penuturan Tumari, ayahanda Sriani kepada ApakabarOnline.com, jarak antara kediaman Sriani di Kismantoro dengan kediaman Wasini cukup ditempuh dalam durasi waktu maksimal 1 jam perjalanan dengan menggunakan kendaraan bermotor.
Kondisi medan pegunungan membuat jalanan yang terjal, mengharuskan si pengendara waspada dengan kondisi permukaan jalan serta teliti dengan kondisi kendaraan. Terlebih lagi disaat musim hujan seperti saat ini, rute antara Kismantoro – Gemah Harjo relatif licin. Kondisi tersebut terlalu berbahaya jika ditempuh oleh pengendara seperti Sriani yang empat tahun lamanya absen menjadi biker di kawasan seperti tersebut lantaran berada di Hong Kong. Seorang diri, Sriani menempuh perjalanan tersebut.
“Sebenarnya sudah saya ingatkan, nunggu ada yang ngantar, tapi ya saking semangatnya untuk kepingin jalan ke sana, kan selama empat tahun baru sekarang cuti” jelas Tumari.
Tak ayal, dalam perjalanan pulang dari rumah Wasini usai mengantarkan titipan majikannya, dibawah guyuran hujan rintik-rintik, Sriani kehilangan keseimbangan di sebuah tikungan hingga mengakibatkan dirinya berikut sepeda motor yang dia kendarai terperosok ke jurang dan berhenti di halaman rumah warga yang berada di bawah jalan. Peristiwa tersebut terjadi pada Senin (18/02/2019) petang di kawasan Gunung Kendil yang berbatasan antara kecamatan Nawangan Pacitan dengan Kecamatan Kismantoro Wonogiri.
“Nduk sempat pingsan, namun setelah di tolong warga akhirnya siuman. Tapi ya begini kondisinya, luka memar dimana-mana, termasuk bibir dan pipi sebelah kiri robek, sepertinya tergores ranting semak yang dilewati saat motornya merosok ke jurang” terang Tumari.
Akibat kondisi tersebut, Sriani sampai kemarin (19/02/2019) masih harus menjalani perawatan di sebuah klinik rawat inap untuk mendapatkan pengobatan terhadap luka robek dan memar yang dia derita.
Mau tidak mau, kondisi Sriani memaksanya untuk menunda penerbangannya kembali ke Hong Kong yang sedianya akan dia jalani pada Sabtu (23/02/2019) mendatang.
Beruntung, majikan Sriani yang dikabari langsung menyatakan untuk menunda tanggal keberangkatannya kembali ke Hong Kong sampai lukanya sembuh.
“Alhamdulilah majikannya pengertian dan ngasih waktu sampai dua minggu.Cuma kami diminta untuk mengirimkan surat keterangan sakit dari dokter untuk jaga-jaga katanya nanti kalau ditanya-tanya di imigrasi Hong Kong” lanjut Tumari.
Agar cepat sembuh, majikan Sriani menurut penuturan Tumari sampai mengirimkan sejumlah uang agar digunakan untuk berobat di dokter dan obat terbaik.
“Anak saya itu salah satu jobnya kan ngasuh anak kecil, jadi majikannya khawatir kalau pas kembali ke Hong Kong bekas luka di bibir dan mukanya masih kelihatan menakutkan” terangnya.
Dikawasan Mataraman (Madiun, Ponorogo, Pacitan, Magetan, Ngawi, Wonogiri) beberapa waktu belakangan intensitas hujan senyatanya mengalami peningkatan. Di daerah ketinggian yang banyak jalanan terjal dan licin, kondisi tersebut hendaknya diimbangi dengan meningkatkan kewaspadaan agar selamat di perjalanan.
Semoga lekas sembuh dan bisa kembali bekerja ke Hong Kong seperti sebelumnya ya Sriani []