April 20, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Antara Donasi, Perjuangan dan Kekecewaan

4 min read

ApakabarOnline.comKesandung facebook. Begitulah awal mula dari nyaringnya suara warganet utamanya dari kalangan pekerja migran di berbagai negara penempatan, kalangan mahasiswa serta aktifis gerakan civil society tatkala menemukan postingan Erwiana Sulistyaningsih  Binti  Rohmad Saputro dalam akun facebook miliknya pada 19 November silam.

Erwiana, perempuan kelahiran Ngawi; 07 Januari 1993 (sesuai dengan ijazah, akte dan e-KTP) atau 07 Januari 1991 sesuai dengan paspor waktu dirinya berproses ke Hong Kong pada tahun 2013 silam menulis kalimat pengantar “Beginilah program yang memiskinkan rakyat, menjalankan dikte kapitalis monopoli internasional” sebagai bentuk tanggapan dia atas judul berita yang dia bagikan dari laman tempo.co berjudul “Jokowi Izinkan Asing Kuasai 100 Persen Saham di 54 Industri Ini.”

Postingan tersebutlah yang menjadi awal mula geger di dunia maya terjadi dan menyebar. Berbagai komentar dalam postingan tersebut berujung pada pemblokiran salah seorang pemiluik akun dari daftar pertemanan akun milik Erwiana. Saat diprotes kenapa diblokir, dengan santainya Erwiana membalas dengan kalimat “Sejak kapan ya kita berkawan, kenal aja kagak, tepuk jidat aja deh“.

Kalimat inilah yang menjadi awal viralnya postingan Erwiana. Screenshoot menyebar dengan cepat dan menuai berbagai bentuk komentar dan sikap.

Kalimat tersebut membuat kalangan pekerja migran menganggap Erwiana telah menjadi sosok yang berubah sombong. Lantaran saat ini berkat uang donasi serta uang  gugatan yang juga didukung oleh para pekerja migran, dirinya bisa membiayai kuliahnya hingga selesai jenjang strata satu di sebuah Universitas Swasta yang bisa dengan mudah masuk tanpa sesulit masuk Universitas Negeri.

Totok Mujiantoro, Admin group PMI Korea dalam unggahannya menyatakan kekecewaannya dengan sikap Erwiana. Di Group PMI Korea, Totok menuliskan ungkapannya sebagai berikut :

“#ERWINA KASUS MU YG DULU KM DI HK DI SIKSA MAJIKAN SAMPEK MAU MATI, MANG KM PIKIR KITA YG DI HK, KENAL SAMA KAMU…

BMI HK IKUT DEMO, DEMI MEMPERJUANGKAN KEADILAN BUAT KM, DEMI MEMPERJUANGKAN HAK”MU, KITA KYAK GELANDANGN DI PINGGIR JALAN, CUMA KARNA BELAIN KM, SUPAYA KM ITU CEPET TERURUS DAN MNDAPT KEADILAN, KITA SMUA GK KNAL SMA KM, TPU KARNA KITA PUNYA RASA KEMANUSIAN SESAMA BMI HK, KM ITU DI PERJUANGKAN SMA KITA, KOK KATA” MU SMA ANK HONGKONG GK ADA RASA PERIKEMANUSIAN, GK INGAT KM WKTU DI SIKSA MAJIKAN MU SAMPEK MAU MATI….

KMU ITU IBARAT, ANJING KEJEPIT, DITOLONG , MENGGIGIT YG MENOLONG MU………!!!”

Sembari menyertakan beberapa screenshhot dan foto Erwiana.

Hal senada juga diungkapkan oleh akun Facebook Mimi Lee. Kekecewaannya terhadap sikap Erwiana dia tuangkan dalam status ini :

“Kehidupan ini seperti dongeng…

Beberapa tahun silam…telah VIRAL kasus seorang BMI yg di aniaya Majikannya…sekarang…setelah DIA “TENAR & KAYA” atas berkat bantuan dari smua kalangan BMI ,Organisasi juga PEMERINTAH tentunya…

Ehhh dia Sekarang malah “PONGAH…SOK DAN KE BLINGER….SONGONG SOMBONG NYA GAK KETULUNGAN”

Ibarat “KACANG LUPA AKAN KULITNYA”

ALLAH MAHA TAU….

ke VIRALANMU PASTI AKAN BERLANJUT UNTUK YG KE 3 kalinya nanti dgn TEMA uh berbeda….

Lihat sj nanti beberapa bulan/tahun berikutnya…!”

Seorang PMI lainnya pemilik akun Teteh Tika Bu’e Rizqy, menyampaikan komentar yang mengandung nasehat untuk tulisan Erwiana sebagai berikut :

SUKSES MU DI AWALI DARI PERJUANGAN TEMAN DAN PEMERINTAH HANCUR MU JG DARI MEREKA,,, OJO SOMBONG NK DUIT HASIL NGONO KUI,, KARENA DUIT MU ITU BERASAL DARI BELAS KASIHAN ORANG,, BUKAN DARI KERINGAT KAMU SEPERTI KITA YG BERJUANG BUAT KELUARGA,,,

KITA SEBAGAI TEMAN BMI BERJUANG SENDIRI,, JADI MAU SUKSES MAU OPO YO WES RESIKO SENDIRI

MALAH AYEM,,,

MUGO NDANG SADAR,, DI BERI HIDAYAH,,,”

Tiga ungkapan diatas hanyalah sebagian dari ratusan ungkapan yang bisa dengan mudah ditemukan. Hampir seluruhnya menyatakan kekecewaan yang mendalam, bahkan ada pula yang melontarkan makian kasar.

Faturrahman Amrullah, seorang akademisi yang saat ini sedang menjadi kandidat doktor bidang Psikologi, di the University of Manchester melihat telah terjadi perubahan dahsyat dalam diri Erwiana. Fatur yang sempat beberapa kali bergabung dengan tim yang mendatangi Erwiana saat masih dirawat di Rumah Sakit Sragen mengaku melihat perbedaan luar biasa.

“kata kuncinya satu, siapa yang ada di dekatnya, siapa yang ada disekitarnya, jadilah Erwiana seperti sekarang ini” komentarnya singkat.

Fatur melihat, ungkapan “kere munggah mbale” serta “kacang lupa akan kulitnya” yang dilontarkan PMI Hong Kong kepada Erwiana saat ini merupakan sebuah kewajaran. Sebab, bagaimanapun juga ungkapan Erwiana merupakan bentuk visual dari proses yang terjadi didalam dirinya.

“Perilaku yang tergambarkan lewat tulisan” tambahnya.

Hal mendasar yang perlu digarisbawahi, menurut Fatur ada pada proses advokasi.

“Advokasinya parsial, perilaku kelompok yang memberi advokasi juga sangat berpengaruh. Dalam posisi Erwiana sebagai korban, tentu saat dirinya dimenangkan, akan terjadi inferioritas terhadap kelompok yang menurutnya superior telah membebaskan dan memberikan kemenangan. Dari sini, proses copying behavior terjadi karena itu tadi. Jadi, gampang saja, saya yakin ada pemilik perilaku yang dicopy” pungkasnya.

Tyas, seorang mantan pekerja migran Hong Kong asal Sragen yang menjadi aktifis gerakan advokasi pekerja migran juga memiliki pandangan yang tak jauh berbeda dengan Fatur.

“Saya tahu persis bagaimana proses mengadvokasi Erwiana, siapa yang membawa Erwiana masuk rumah sakit, kemudian siapa yang mengangkat kasus Erwiana hingga dirinya saat itu menjadi pembicaraan dunia. Dan saya juga tahu, bagaimana saat ini sikap Erwiana terhadap orang yang andil sukarela menentukan popularitasnya. Sampai dengan sore ini, yang saya ketahui tidak ada jalinan sillaturrahmi. Tidak mungkin Erwiana lupa dengan orang tersebut. ” sesal Tyas.

Tyas menyatakan wajar jika ada reaksi seperti sekarang.

“Bagaimana orang tidak akan mengatakan sebagai orang yang tidak tahu berterimakasih, kacang lupa kulitnya, lha wong terhadap yang menyelamatkan nyawanya, mengangkat popularitasnya sehingga diperhatikan dunia saja dicampakkan. Apalagi teman-teman lain yang melakukan penggalangan dana dan aksi demo mendukung penegakan hukum. Begitulah . Jangan sampai ditiru. “ pungkas Tyas.

Apakah Erwiana benar berubah menjadi sombong ? Sampai saat berita ini diturunkan, Jurnalis ApakabarOnline.com berusaha menghubungi Erwiana melalui sambungan telpon, namun ternyata nomor yang kami simpan pada empat tahun silam tersebut sudah tidak bisa digunakan lagi. []

This slideshow requires JavaScript.

Advertisement
Advertisement

2 thoughts on “Antara Donasi, Perjuangan dan Kekecewaan

  1. PEPATAH KUNO MENGATAKAN:
    LEBIH BAIK MENOLONG ANJING DARI PADA MENOLONG MANUSIA…
    ARTINYA:
    MENOLONG ANJING,ANJING MEMBALAS MENJAGA SEISI RUMAH TUAN YANG MENOLONG,SEDANGKAN MANUSIA MEMBALAS DENGAN TIKAMAN TUANNYA DARI BELAKANG
    YA,SEPERTI ERWIANA INI
    “MULUTMU HARIMAUMU”
    ORANG SOMBONG SUATU HARI PASTI JATUH

Comments are closed.