Antisipasi PMI Pulang Jelang Larangan Mudik Lebaran, Begini yang Pemerintah Siapkan
SURABAYA – Kepala Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Doni Monardo meminta Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) agar mempersiapkan satgas karantina untuk menangani kepulangan para pekerja migran Indonesia (PMI) dari luar negeri jelang Idulfitri 2021 ini.
Sebagaimana diketahui, kata Doni Monardo, di negara-negara Eropa, Amerika Serikat (AS), Asia, dan Timur Tengah telah terjadi angka peningkatan kasus Covid-19 yang signifikan, dan menjelang Idulfitri kemungkinan banyak pekerja migran dari negara-negara tersebut yang akan pulang ke Tanah Air.
“Ini harus betul-betul diantisipasi agar tidak sampai terjadi lagi penyebaran Covid-19 dengan potensi membawa varian-varian baru dari luar negeri,” kata Doni Monardo dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Kepala Satgas Penanganan Covid-19 dengan Satgas Penanganan Covid-19 Jawa Timur, yang disiarkan secara virtual, Kamis (01/04/2021).
Rakor turut dihadiri Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa yang diwakili Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak, serta jajaran terkait lainnya.
Doni mengatakan, kasus Covid-19 di Jatim saat ini sudah menurun sangat signifikan, kecuali angka kematian yang masih tinggi.
Saat ini, jumlah kasus aktif di Jatim tinggal 1.933 atau sekitar 1,39%. Angka ini jauh berada di bawah angka rata-rata nasional maupun angka rata-rata dunia.
Demikian juga angka kesembuhan di Jatim sudah menembus angka lebih dari 90%, Namun angka kematian masih tinggi mencapai 7,11% atau jauh di atas angka rata-rata nasional hanya tinggal 2,7%.
“Saya masih ingat Bapak Presiden (Joko Widodo) pada Juni 2021 lalu, berkunjung ke Jatim dan memberikan pengarahan agar kasus Covid-19 di provinsi padat penduduk ini bisa ditekan. Dan alhamdulillah hari ini Jatim yang biasanya menduduki peringkat pertama kasus harian dan kasus aktif termasuk angka kematian, sudah mengalami penurunan luar biasa,” kata Doni.
Namun kondisi ini, katanya, tak akan bisa dipertahankan kalau tidak diikuti dengan upaya dan kerja keras dalam menegakkan aturan protokol kesehatan termasuk konsistensi melaksanakan 3T yaitu testing, tracing, dan treatment.
Terkait itu, kata Doni, Satgas Covid-19 siap memberikan dukungan kepada Pemprov Jatim untuk lebih mempersiapkan satgas karantina untuk kepulangan PMI dari sejumlah negara tersebut.
Doni menyebutkan, data pada Desember 2020 hingga Maret 2021, ada 2.102 orang WNI yang kembali ke Indonesia dari luar negeri.
Dari jumlah itu, berdasarkan hasil swab test pertama terdapat 1.444 orang positif dan langsung diisolasi, sedangkan yang negatif langsung dikarantina.
Setelah dikarantina 5 hari, mereka yang tadinya negatif itu setelah dilakukan swab test kedua ternyata masih terdapat 658 orang juga positif Covid-19.
“Lantas pertanyaannya di mana mereka bisa terpapar. Bisa jadi pada saat keberangkatan belum terinfeksi tapi sudah terpapar, atau terpaparnya di dalam pesawat. Nah inilah yang harus kita antisipasi supaya kita tidak kecolongan,” kata Doni.
Doni mengatakan, kepulangan warga negara Indonesia melalui pintu-pintu masuk ke Tanah Air dari luar negeri, cukup mengkkhawatirkan meski para WNI itu juga sudah membawa dokumen negatif Covid-19 dari negara asal, tetapi buktinya setelah menjalani swab test tetap banyak yang positif.
“Dengan kasus Covid-19 yang terus menurun di Tanah Air saat ini, kita jangan sampai lengah. Sebab salah satu penyebab tingginya kasus Covid-19 di Jawa Timur, adalah karena kedatangan para pekerja migran melalui pintu masuk Bandara Internasional Juanda, Surabaya,” papar Doni.
Oleh sebab itu, Doni meminta Satgas Penanganan Covid-19 Jawa Timur untuk benar-benar bisa memaksimalkan penanganan WNI maupun para pekerja migran yang akan kembali ke Tanah Air terlebih menjelang Idulfitri nanti.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak mengatakan, akan mengoordinasikan semua hal tersebut khususnya mengecek kembali kesiapan satgas karantina dalam mengantisipasi kepulangan WNI dan para pekerja migran dari luar negeri. []