April 23, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Apakah Negara Sudah Serius Mengurangi Jumlah Mereka ?

1 min read

Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskedas) 2018 yang dilakukan Kementrian Kesehatan mencatat, dari total 40,6 juta anak, sekitar 3,9 juta anak adalah perokok. Prevalensi merokok pada anak berusia 10 hingga 18 tahun mencapai 9,1%.

“Negara ini memang tidak hadir untuk menurunkan prevalensi perokok anak selama ini. Yang terjadi justru Kemenperin semakin meningkatkan lahan pertanian tembakau, Kemendag mendagangkan produk rokok, Kemkominfo makin membiarkan iklan rokok,” jelas Pendiri Yayasan Lentera Anak, Lisda Sundari, di Bogor, Sabtu (30/3).

Sejauh ini, industri rokok dianggap semakin memiskinkan masyarakat. Tidak hanya dari segi keuangan, melainkan juga mengancam kesehatan. Hal itu terlihat dari sebanyak 30 persen jumlah anggaran BPJS, ternyata terkuras untuk korban rokok. Dan cukai rokok digunakan untuk menutup defisit BPJS.

Lisda mengatakan, selama ini anak merupakan korban paling rentan, karena terus-menerus menjadi target pemasaran paling efektif. Tak hanya anak, orang miskin juga menjadi sasaran utama pihak pengonsumsi rokok nomor dua terbanyak setelah beras.[Wina]

Advertisement
Advertisement