Awalnya Sempat Berniat Kembali ke Hong Kong, Berkat Keuletannya, Kini Merry Berpenghasilan Tiga Kalilipat Gaji PMI Hong Kong dan Memiliki Banyak Karyawan
SURABAYA – Merry Dwi Anggraini tampak sibuk menata ratusan mangkok bakso di atas meja. Semua menu sudah tersaji, tinggal ditaburi bawang goreng dan kuah yang sudah dipanasi.
Merry sendiri memulai usaha bakso di Bojonegoro sejak bulan November 2021. Sebelum membuka usaha bakso, di tahun 2019, Merry sempat terbesit akan kembali bekerja ke Hong kong sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI), namun pupus karena hantaman pandemi covid-19.
“Tahun 2019 mau berangkat ke Hong Kong tidak jadi dan dipulangkan oleh perusahaan karna corona. Akhirnya bingung cari kerja kesana kesini tidak ada kerjaan, karna saya juga berasal dri keluarga kurang mampu dan hanya lulusan SMP,” kenang Merry.
Merry tak mau menyerah dengan keadaan, terlebih kala itu Covid-19 makin membuat perekonomian masyarakat menjadi lesu. Karena gagal menjadi pekerja migran Indonesia, dan tak mau berlama-lama menganggur. Merry pun berinisiatif membantu orang tuanya berjualan bakso.
Lanjut Mery, karena usaha bakso milik orang tuanya hanya sekedar bakso biasa. Mery lantas berinovasi memproduksi aneka varian bakso dengan harapan menarik animo masyarakat yang mencicipi kuliner rakyat tersebut.
“Bisa dikatakan dulu di Nganjuk waktu itu belum banyak bakso yang punya varian beraneka ragam. Pertama kalinya saya beranikan diri untuk melayani cash on delivery atau delivery order ke seluruh wilayah Nganjuk dan Alhamdulilah di Nganjuk cukup berkembang sampai akhirnya 2020 saya menikah,” ungkap Merry.
Usai menikah, karena tidak nyaman dan merasa menjadi beban ketika tinggal dengan keluarga terlebih orangtua, Mery yang kala itu baru menikah, bertekad memberanikan diri mencoba buka warung bakso sendiri di Bojonegoro ini di tahun 2021.
Lanjut wanita kelahiran Nganjuk, pasar kuliner di Bojonegoro ia akui sangat luar biasa peminatnya. Nyatanya warung bakso miliknya tak pernah sepi pelanggan, hingga memiliki 21 varian menu bakso. Mulai dari bakso balungan, tetelan, isian, daging, iga, telur hingga sumsum.
“Harga bakso mulai Rp 6 ribu sampai Rp 25 ribu per porsi. Favorit bakso mix sumsum dan bakso merapi beranak, full bakso dan sambal. Juga bakso tampah untuk acara-acara besar yang harganya Rp 250 ribu satu tampah full bakso,” ujarnya.
Agar merambah usaha yang ia lakoni, Merry bahkan turut bergabung dengan pembiayaan kredit usaha ringan atau KUR BRI. Pertama Merry mengambil angsuran Rp 5 juta musiman 6 bulan lunas. Kemudian tahun 2023, lalu ambil lagi Rp 30 juta dan sudah lunas, tujuannya semata-mata untuk perluasan usaha bakso.
Merry kemudian menyewa kontrakan untuk bakso di Jalan Serma Maun Banjarejo dan seiring berjalannya waktu Merry bisa membeli tanah dan bangunan yang kini digunakan sebagai tempat usaha. Selain itu, Merry juga memperkerjakan sejumlah orang untuk membantunya membangun usaha bakso tersebut.
“Rata-rata menghabiskan 20-30 kilogram adonan bakso. Kalau dirata-rata sehari bisa 500 an porsi setiap hari, akhir pekan bisa lebih karena ramai yang beli,” imbuhnya. []