April 25, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Awas, Asam Folat Yang Dikonsumsi Ibu Hamil Bisa Mengakibatkan Autisme Pada bayi

3 min read

Folat adalah gizi yang sangat penting bagi ibu hamil. Selama kehamilan folat bermanfaat untuk membantu menjaga janin dari mendukung pertumbuhan awal otak dan sumsum tulang belakang serta mengurangi risiko bayi lahir cacat. Asam folat memiliki peran penting di 12 minggu pertama kehamilan untuk mengoptimasi pertumbuhan tulang belakang janin.

Mengkonsumsi asam folat, tentu menjadi anjuran wajib bagi setiap ibu hamil. Namun, memperhatikan tingkat kebutuhan asam folat, jarang diperhatikan oleh banyak wanita hamil, sehingga, jika asam folat dikonsumsi diluar batas kebutuhan, justru mengakibatkan autisme pada bayi.

 

Kebutuhan asam folat ibu hamil

Ibu hamil memerlukan lebih banyak asam folat, yaitu sekitar 600 mg / hari. Asam folat juga sangat penting bagi ibu hamil untuk mencegah terjadi anemia selama kehamilan.

Kebutuhan zat besi selama kehamilan erat kaitannya dengan seberapa banyak asupan folat harian ibu hamil dapat terpenuhi.

 

Bagaimana cara mendapatkan asam folat?

Asam folat ini dapat ditemukan pada buah-buahan dan sayuran. Mama bisa pilih bayam, asparagus, brokoli, jeruk, alpukat, pepaya, pisang, kacang-kacangan, produk susu, ikan,  daging, ayam, dan telur.

Cara pengolahan makanan juga bisa mempengaruhi hasil gizi yang tersimpan di bahan makanan. Jadi penting juga untuk memerhatikan pengolahannya Ma. Dikukus dan direbus memang jauh lebih baik dibanding dibakar dan digoreng.

 

Kelebihan folat menambah risiko autisme

Meski peran asam folat sangat penting bagi ibu hamil dan janin dalam kandungan, Mama tetap harus perhatikan berapa takaran harian yang diperlukan oleh tubuh.

Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi terlalu banyak folat disebut-sebut dapat memicu autisme pada anak.

Penelitian dari Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health menunjukkan bahwa jika ibu memiliki kadar folat yang sangat tinggi (4 kali dari jumlah yang direkomendasikan) tepat setelah melahirkan, maka ini akan meningkatkan risiko 2 kali lipat untuk anaknya menderita autism spectrum disorder (ASD) atau autisme.

Berdasarkan penelitian ini juga ditemukan bahwa kadar vitamin B12 yang sangat tinggi pada ibu tepat setelah melahirkan juga berisiko 3 kali lipat untuk mengembangkan ASD pada anak.

Tim peneliti dari Universitas John Hopkins menemukan bahwa ketika kadar plasma folat dan vitamin B12 melebihi 59 nmol/L dan 600 pmol/L masing-masingnya, maka risiko autisme meningkat melebihi 17 kalinya. Temuan ini dipresentasikan pada International Meeting for Autism Research (IMFAR) 2016.

Peneliti senior sekaligus Direktur Johns Hopkins University Bloomberg School’s  Center for Autism and Developmental Disabilities, Wendy Klag mengatakan mengonsumsi vitamin memang harus dengan takaran yang benar bagi ibu hamil.

“Kita telah mengetahui sejak lama bahwa kekurangan asam folat pada saat masa kehamilan dapat berdampak buruk pada perkembangan anak. Namun dari riset ini juga diketahui bahwa kelebihan mengasup asam folat juga dapat berbahaya. Kita harus tahu level yang tepat dalam mengkonsumsi nutrisi yang penting ini,” katanya seperti dikutip dari Telegraph.

Jika kadar folat dan vitamin B12 ditemukan sangat tinggi pada ibu, maka risiko anaknya menderita autisme meningkat menjadi 17,6 kali lipat.

Penelitian tersebut melibatkan 1391 ibu yang melahirkan anak antara tahun 1998 sampai 2013 dan terus diikuti dalam kurun waktu beberapa tahun. Sebelumnya, kadar folat dalam darah diperiksa sekali pada hari pertama setelah ibu melahirkan sampai ketiga hari setelah kelahiran.

 

Apa itu autisme?

Autisme adalah kondisi gangguan pada perkembangan otak yang dapat menyebabkan masalah kesulitan dalam interaksi sosial, komunikasi verbal dan nonverbal, dan perilaku repetitif (berulang).

ASD atau autisme berhubungan dengan ketidakmampuan intelektual seseorang, kesulitan koordinasi motorik dan perhatian, serta masalah kesehatan fisik, seperti gangguan tidur dan gangguan pencernaan.

Orang dengan autisme biasanya juga mengalami kesulitan untuk fokus dan berkomunikasi dengan orang lain.

 

Cara menghindari risiko autisme karena faktor kelebihan asam folat

Asisten Penulis Riset dari Bloomberg School’s Department of Population, Family and Reproductive Health, Ramkripa Raghavan mengatakan bahwa besar kemungkinan hasil riset ini menjadi kasus akibat dari berlebihan mengasup makanan atau minuman yang baik.

“Kami mengatakan kepada para wanita untuk mengasup asam fotal pada awal kehamilan. Yang harus diketahui saat ini adalah apakah harus ada rekomendasi tambahan mengetahui dosis optimal yang dapat diasup selama masa kehamilan,” katanya.

Ibu hamil bisa mengonsumsi buah dan sayuran dengan takaran folat yang hitungan cukup, tidak kekurangan atau super kelebihan. Memerhatikan takaran gizi selama kehamilan memang sangat penting.

Jangan lupa konsultasikan dengan dokter agar lebih mudah menentukan vitamin prenatal mana yang baik dan mengetahui takaran dosisnya. Namun, usahakan untuk mendapatkan folat hanya dari sumber makanan jika ibu hamil tidak mempunyai masalah dengan asupan folatnya. [Novi]

Advertisement
Advertisement