April 19, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Awas, PRT Asing dan Pencari Suaka, Jadi Target Sindikat Narkoba

2 min read

HONG KONG – Pekerja rumah tangga asing dan pencari suaka di Hong Kong menjadi sasaran bandar narkoba untuk dijadikan kurir. Modusnya, berkenalan di internet atay langsung, di antaranya mengajak pacaran. Setelah itu, bandar mengirimkan paket obat-obatan kepada mereka.

Sekitar selusin pekerja rumah tangga dan pengungsi ditangkap antara Januari dan Mei 2018. Mereka secara tidak sadar mengikuti instruksi dari orang yang dikenalnya melalui internet.

“Ada sekitar selusin orang, kebanyakan wanita, beberapa pria. Mereka berasal dari Filipina, Indonesia, Afrika. Ditipu orang tak dikenal dengan pengiriman atau paket obat-obatan. Mereka semua ditangkap karena kasus itu,” kata Pastor John Wotherspoon, pendeta penjara, dilansir dari SCMP, Senin (30/7/2018).

Dalam kasus pengedar narkoba mencari kurir lokal, Wotherspoon mengatakan, mereka berasal dari benua Afrika dan sekarang tinggal di Hong Kong. Mereka memiliki beberapa modus operandi.

Mereka akan mengajak berteman dengan pekerja rumah tangga dan pengungsi secara langsung atau online. Dalam beberapa kasus mengembangkan hubungan asmara. Kemudian mereka akan meminta korban membantu menerima atau mengumpulkan parsel di kantor pos atau perusahaan kurir.

Wotherspoon mengatakan orang-orang yang ditangkap itu telah didakwa tapi mengaku tidak bersalah dan menunggu sidang banding.

Seorang pengacara, Leung Chun-keung mengatakan, tidak ada jaminan bebas diberikan karena tuduhannya sangat serius, yakni hukuman penjara sangat lama.

Kasus-kasus itu terjadi di tengah peningkatan penangkapan orang-orang non-etnis China di Hong Kong karena pelanggaran narkoba dalam empat tahun terakhir.

Polisi menangkap 377 orang non-etnis China tahun lalu karena pelanggaran narkoba yang serius, meningkat 60 persen dari 237 yang ditahan tahun 2014. Jumlahnya 327 pada tahun 2015 dan 352 pada tahun 2016. Angka tahun ini bisa meningkat lebih lanjut karena 158 orang sudah ditangkap antara Januari dan April.

Pihak berwenang tidak memberikan rincian kebangsaan orang-orang yang ditangkap ini.

Hong Kong adalah rumah bagi 380.000 pekerja rumah tangga asing, hampir semuanya adalah perempuan dan mayoritas Filipina, diikuti Indonesia. Hingga September tahun lalu, ada lebih 7.200 pengungsi menunggu pemukiman kembali ke tempat lain karena Hong Kong tidak memberikan suaka.[SCMP]

Advertisement
Advertisement