November 22, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Bali dan NTB Diguncang Gempa, 10 Meninggal Dunia Puluhan Orang Luka

3 min read

BALI – Gempa dengan kekuatan 6,4 SR mengguncang Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu (29/7) pagi pukul 06.47 Wita. Pusat gempa dilaporkan berada di 28 km barat laut Lombok Timur, 32 km timur laut Lombok Utara, 57 km timur laut Lombok Tengah, dan 61 km timur laut Mataram, Lombok Barat.

“Dampak gempa 6.4 SR di 28 km barat laut Lombok Timur kedalaman 10 km pada 29/7/2018 pukul 05.47 WIB, beberapa bangunan dan rumah mengalami kerusakan di Sambelia Lombok Timur. BPBD saat ini masih melakukan pendataan,” ujar Kapusdatin dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di akun twitternya.

Setelah terjadi gempa 6,4 SR, gempa kecil masih sering terjadi dengan intensitas kecil. Bahkan, gempa kecil beberapa kali masih terjadi sampai saat ini.

BNPB mencatat terjadi 43 gempa susulan setelah gempa besar terjadi. “Gempa tidak berpotensi tsunami,” bebernya.

Gempa di Lombok Timur juga dirasakan di Bali. Dilaporkan, warga Karangasem berhamburan keluar rumah saat getaran gempa terjadi.

“Karena panik, warga berhamburan keluar rumah. Apalagi durasinya cukup lama,” ujar Wayan Putra, warga Selat, Karangasem.

Bukan hanya di Karangasem, getaran cukup keras juga dirasakan hingga ke Denpasar dan Tabanan.

“Saya langsung keluar rumah. Takut kalau rumah ambruk karena gempa,” kata Gusti Putu Panca, warga Tuakilang, Denbatas, Tabanan.

Badan Nasional Penanggulangah Bencana (BNPB) melaporkan gempa susulan terjadi di Lombok Timur, Nusa Tenggara Timur, Minggu (29/7). Data sementara adalah 10 orang meninggal dunia di antaranya terdapat warga negara asing.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menuturkan, gempa susulan terus berlangsung dengan intensitas gempa yang lebih kecil. Hingga pukul 08.00 telah terjadi 43 gempa susulan dengan gempa susulan paling kuat adalah 5,7 SR.

Posko BNPB terus berkoordinasi dengan BPBD Provinsi NTB, BPBD Bali dan BPBD kabupaten/kota terdampak gempa. Beberapa bangunan roboh di Kecamatan Sambelia dan Kecamatan Sembalun Kabupaten Lombok Timur, dan Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara.

Dampak gempa juga terus bertambah. Petugas BPBD bersama TNI, Polri, Basarnas, SKPD, PMI, Tagana, relawan terus melakukan penanganan darurat. Hingga pukul 9.45 WIB tercatat dampak gempa menyebabkan 10 orang meninggal dunia, 40 orang luka dan puluhan rumah rusak.

“Diperkirakan dampak gempa akan bertambah mengingat pendataan masih berlangsung dan belum semua lokasi terdata,” kata Sutopo.

Data sementara tercatat di Kabupaten Lombok Timur terdapat 8 orang meninggal dunia, 10 orang luka berat, 10 orang luka ringan dan puluhan rumah rusak. Dari 8 korban meninggal terdapat satu orang warga negara Malaysia.

“Identitas korban meninggal dunia: Isma Wida/P/30 thn warga negara Malaysia, Ina Marah/P/60 thn, Ina Rumenah/P/58 thn, dan 5 orang meninggal dunia dalam pendataan identitas oleh petugas,” tambahnya.

Di Kabupaten Lombok Utara terdapat 2 orang meninggal dunia, dan 13 orang luka-luka dirawat di Puskesmas Senaru, dan 7 orang di Puskesmas Bayan.

Berdasarkan laporan juga terdapat longsor cukup besar dari Gunung Rinjani. Material longsoran mengarah ke utara pascagempa 6,4 SR. Saat ini jalur pendakian ke Gunung Rinjani ditutup. Aparat masih melakukan pemantauan terhadap dampak longsor yang ada.

Posko BNPB terus berkoordinasi dengan BPBD Provinsi NTB dan BPBD Kabupaten/Kota terdampak gempa. Tim Reaksi Cepat BNPB telah menuju ke lokasi bencana untuk memberikan pendampingan BPBD. Update dampak gempa dan penanganan darurat akan terus disampaikan.

Gempa bumi berkekuatan 6,4 pada Skala Richter (SR) mengguncang Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa, NTB, Minggu, pukul 06.47 WITA, namun tidak berpotensi tsunami.

Hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukkan pusat gempa bumi tersebut pada koordinat 8,4 lintang selatan, dan 116,55 bujur timur. Lokasi gempa terjadi di darat pada jarak 47 KM arah Timur kota Mataram, ibu kota Provinsi NTB, pada kedalaman 24 KM.

Hingga berita ini diturunkan, gempa bumi susulan masih dirasakan warga Kota Mataram, sekitar pukul 09.55 WITA.

“Itu sudah kesekian kalinya. Untuk sementara, lebih baik di luar rumah bersama anak-anak, khawatir sewaktu-waktu gempa kembali terjadi,” kata Zuhriatul, salah seorang warga Kelurahan Kebon Sari, Kota Mataram.

Sebelumnya guncangan keras selama 10 detik membuat warga di Lombok dan Kota Mataram, NTB panik dan berhamburan keluar rumah dan berlindung di jalan, lapangan dan tanah kosong untuk menghindari bangunan roboh.

Para wisatawan di Bali juga merasakan gempa dengan guncangan sedang hingga keras dan sebagian segera keluar untuk menghindari kemungkinan bangunan roboh.

Data sementara menyebut beberapa bangunan roboh di Kecamatan Sambelia dan Kecamatan Sembalun Kabupaten Lombok Timur, dan Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara.

Gempa yang terjadi akibat akivitas Sesar Naik Flores ini disebutkannya tidak berpotensi tsunami, namun gempa susulan terus berlangsung dengan intensitas gempa yang lebih kecil.

Hingga pukul 08.09 WIB telah terjadi 43 gempa susulan dengan gempa susulan paling kuat adalah 5,7 SR. Gempa dirasakan di daerah Lombok Utara, Lombok Timur, Mataram, Lombok Tengah, Sumbawa Barat, Sumbawa Besar, Denpasar, Kuta, Nusa Dua, Karangasem, Singaraja, Gianyar dan beberapa wilayah di Bali. [Net]

Berikut foto suasana pasca gempa yang dihimpun dari berbagai sumber :

This slideshow requires JavaScript.

Advertisement
Advertisement