Banyak Anak PMI yang Menjadi Mahasiswa, dan Banyak Lulusan Universitas yang Menjadi PMI, Mahasiswa Diminta Ikut Proaktif Tingkatkan Kualitas SDM Calon PMI
JAKARTA – Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani sambangi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dalam rangka penandatanganan Nota Kesepahaman, serta penyampaian Kuliah Umum Penempatan dan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, Rabu, 10/7/2024.
Giat tersebut juga di rangkai dengan lepas 5.500 mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) UIN Syarif Hidayatullah. Agenda yang digelar di Aula Harun Nasution ini dihadiri oleh Rektor UIN Syarif Hidayatullah, Prof. Asep Saepudin Jahar, jajaran civitas akademika serta 1000 mahasiswa lintas fakultas di lingkungan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Rektor UIN Syarif Hidayatullah, Prof. Asep Saepudin Jahar menyampaikan apresiasi luar biasa atas kinerja yang ditunjukkan oleh Kepala BP2MI beserta jajaran dalam upaya memperluas jejaring program Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, termasuk ke Lembaga Pendidikan di level universitas.
“Kampus UIN ini adalah medium interaksi untuk mempersiapkan mental kalian (para mahasiswa) agar siap berkolaborasi dari segi pemahaman maupun pengalaman. Dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) nanti, saya berharap kalian bisa turut memberikan pengajaran terhadap anak-anak Pekerja Migran Indonesia untuk bisa berkembang dengan kehidupan yang menjadi lebih baik”, ungkap Asep.
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian (LPPM) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Amelia fauziah, menjelaskan program KKN merupakan wujud nyata sumbangsih institusi akademi untuk memberikan dampak terhadap kemajuan bangsa.
“KKN adalah salah satu kegiatan yang menjadi bukti nyata bagaimana ketika Negara meminta bakti kita, menjalankan pengabdian masyarakat sebagai bagian dari Tridharma Perguruan Tinggi. Terkait agenda hari ini, kuliah umum tentang Pelindungan pekerja Migran Indonesia dari pak Benny, kita berharap nantinya para mahasiswa dapat menjawab problematika buruh migran dalam konteks advokasi”, imbuhnya.
Kepala BP2MI, Benny Rhamdani menyatakan, keberadaan dirinya di kampus-kampus adalah untuk memantik dialektika konstruktif kepada para mahasiswa dalam menjalankan peran sebagai agent of change atau agen perubahan.
“Peliknya problematika yang saat ini dihadapi Pekerja Migran Indonesia berakar pada tiga pokok permasalahan yakni Sindikasi Penempatan Ilegal dan Perdagangan Orang yang sulit disentuh karena dibekingi oleh kekuasaan, Praktik Ijon Rente yang mencekik leher Pekerja Migran Indonesia, serta perlakuan tidak hormat negara kepada para Pekerja Migran yang notabene merupakan Pahlawan Devisa. Sebagai Informasi, Rilis Bank Indonesia pada 2023 menyatakan bahwa sumbangan Remitansi para Pekerja Migran Indonesia mencapai angka 227 Triliun Rupiah, atau naik 42,2 persen dibandingkan tahun 2019 saat Covid-19 melanda”, terang Benny.
Benny berharap Kerjasama yang dibangun antara BP2MI dengan UIN Syarif Hidayatullah nantinya diwujudkan dalam aksi-aksi nyata di lapangan dalam upaya penguatan serta perluasan program Penempatan dan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia.
“BP2MI menyadari Sumber Daya yang dimiliki sangat terbatas, baik Manusia maupun kemampuan anggaran, sehjngga salah satu bentuk penguatan adalah dengan menggandeng kampus untuk penyebarluasan informasi serta pemutakhiran gagasan Pelindungan PMI. Harus ada kerja kerasa kita untuk menyiapkan Sumber Daya Manusia Pekerja Migran kita agar siap berkompetisi dalam dunia kerja di negara penempatan”, tutupnya. []