November 22, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Banyak Calon Pembeli Terpikat, Begini Dahsyatnya Psikologi Konsumen

7 min read

ApakabarOnline.com – Ada berbagai cara mendapatkan konsumen dengan memanfaatkan psikologi konsumen. Dalam hal jual-beli, prinsip psikologi sangat mempengaruhi. Inilah mengapa jika kita ingin mendapatkan banyak pembeli dan membuat dagangan laris-manis, prinsip psikologi harus diterapkan saat berjualan.

Kalau belum banyak tahu tentang apa saja prinsip psikologi dan cara mengaplikasikannya saat jualan, tips-tips di bawah ini akan banyak membantu.

Berbagai Cara Mendapatkan Konsumen dengan Memanfaatkan Psikologi Konsumen ?

Sederhana saja, sebenarnya cara mendapatkan konsumen dengan memanfaatkan psikologi konsumen sangat mudah diaplikasikan karena berkaitkan dengan apa yang banyak hal yang menjadi dasar pikiran manusia.

Di bawah ini, ada belasan cara yang bisa dipraktekkan dan dijamin akan banyak menarik pelanggan dan membuat keuntungan berjualan lebih banyak.

  1. Buat Iklan dengan Daya Tarik Emosional

Salah satu cara mendapatkan konsumen dengan memanfaatkan psikologi konsumen sangat terkait dengan sistem marketing atau iklannya. Pada dasarnya manusia adalah makhluk dengan perasaan dan emosi. Kadang, kita semua akan menilai sesuatu dari segi emosional sebelum melihat sisi rasionalnya.

Inilah alasannya kenapa membuat iklan dengan daya tarik emosional sangat ampuh dalam menarik pembeli. Buatlah iklan yang mengundang tawa atau air mata sehingga pembeli akan tertarik menonton atau melihat iklan sampai akhir dan membeli barang yang diiklankan.

Jangan serta merta mengiklankan produk dengan bahasa yang rasional karena hal ini belum tentu akan menarik pembeli.

 

  1. Sering-Sering Tampilkan Testimoni Pembeli

Ada satu prinsip di teori psikologi konsumen yang disebut dengan social proof. Hal ini adalah di mana pembeli akan merasa lebih tertarik untuk membeli produk saat merasa jika sudah banyak orang lain yang juga membeli barang yang sama dan mereka puas akan barang yang dibelinya.

Nah, sampai sini jelas, bukan? Ya, testimoni pembeli-pembeli sebelumnya menjadi “harta” bagi penjual karena testimoni, yang positif tentu saja, bisa ditampilkan saat promosi dan akan menarik pembeli-pembeli baru.

Mereka akan merasa “Oh, banyak ya yang sudah beli” atau “Wah, pada puas ya pakai produk itu”. Pada akhirnya, mereka juga akan ikut membelinya.

 

  1. Sering Buat Event Giveaway

Ada lagi satu prinsip dalam teori psikologi konsumen yang akan mendatangkan banyak pembeli. Namanya prinsip recirpocity atau rasa timbal balik. Intinya, manusia itu makhluk yang tahu terima kasih. Jika sudah diberi, pasti ada rasa “tanggung jawab” untuk ingin melakukan sesuatu untuk mengucapkan terima kasih.

Inilah mengapa penjual mesti banyak-banyak memberikan barang gratis atau hadiah pada pelanggannya. Saat mendapatkan give away seperti itu, pelanggan akan merasa ingin berterima kasih dan pada saat ditawari barang baru, mereka pasti akan membelinya karena merasa sudah diberi hadiah di kesempatan sebelumnya.

 

  1. Jual Barang Dalam Jumlah Terbatas

Prinsip scarcity adalah hal selanjutnya yang akan dibahas di sini. Scarcity memiliki arti kelangkaan. Ya, jika barang yang dijual lebih langka dan tidak bisa dibeli di toko lain, maka pembeli akan serta-merta membeli barang tersebut karena mereka takut sekali kehabisan. Di sinilah para penjual bisa memanfaatkan situasinya.

Bagaimana caranya? Mudah sekali. Tinggal sebutkan saja kalau barang yang dijual ini hanya terbatas jumlahnya atau istilah kerennya “limited edition”.

Sebutkan juga jika barang hanya dijual sekali ini dan besok-besok sudah tidak dijual lagi. Konsumen akan berpikir “kapan lagi bisa punya barang ini, dijualnya terbatas” Ciptakanlah sisi prestis pada produk Anda agar konsumen merasa bangga menggunakannya.

Ini menjadi salah satu cara mendapatkan konsumen dengan memanfaatkan psikologi konsumen yang paling ampuh.

 

  1. Menciptakan Urgensi

Menciptakan urgensi untuk pikiran konsumen adalah salah satu cara marketing yang memanfaatkan psikologi konsumen. Dan cara terampuh menciptakan urgensi adalah menetapkan waktu penjualan yang terbatas.

Dengan ada pembatasan waktu ini, secara tidak langsung akan bisa membujuk calon pelanggan untuk membeli produk Anda saat itu juga. Kadang saat urgensi tiba, para pelanggan tidak akan sempat lagi untuk “berpikir-pikir dua kali” atau “mencari referensi lain” untuk membeli sebuah produk.

Jika Anda masih bingung tentang urgensi atau waktu penjualan terbatas, Anda bisa lihat aplikasi e-commerce atau situs jual beli online saat ini.

Di beberapa situs dan aplikasi tersebut sudah menyediakan fitur waktu penjualan terbatas. Biasanya yang paling umum adalah terdapatnya tanda jam yang berhitung mundur, yang menandakan penjualan produk itu memiliki waktu yang terbatas. Jika lewat dari waktu yang ditentukan, maka penjualan akan dihentikan.

 

  1. Tawarkan Barang dengan Gratis Ongkir atau Bonus

Dalam prinsip psikologi konsumen, loss aversion adalah salah satu kunci yang harus diketahui oleh penjual. Loss aversion di sini berarti situasi di mana pembeli akan sangat menghindari yang namanya rugi. Mereka akan mencari cara agar bisa untung sebanyak mungkin dari transaksi jual-beli tersebut.

Nah, di sini, penjual bisa membuat pembeli merasa sangat untung dalam transaksi. Caranya, berikan gratis ongkir atau bonus tertentu.

Tentu saja pembeli akan langsung menyelesaikan transaksi karena merasa “Wah, menang banyak nih. Dapat gratis ongkir, dapat bonus lagi”. Meski sebenarnya harga barang bonus tidak seberapa, tapi konsumen tetap merasa untung.

 

  1. Jual Barang dalam Bentuk Paket atau Bundle

Jika ingin dagangan laris manis, manfaatkan salah satu prinsip psikologi yang dikenal dengan nama the decoy effect.

Pada dasarnya prinsip ini adalah situasi di mana ada barang yang dijual dengan memanfaatkan barang yang lainnya. Penjual dapat menjual barang dalam bentuk paket atau bundle untuk “mengecoh” pembeli.

Begini contohnya: Saat berjualan pakaian, kita buatkan bundle atau paket yang berisi satu baju, satu celana, dan satu set kaos kaki.

Ada pembeli yang sebenarnya hanya butuh kaos kakinya saja. Di sini baju dan celana menjadi alat “pengecoh” karena pasti akan menarik minat calon pembeli. Mereka memilih membeli bundle tersebut, padahal hanya butuh salah satu itemnya saja.

Namun ciptakan juga “keuntungan bagi konsumen” Misalnya, menunjukan harga paketan lebih murah jika harga satuan, atau salah satu item dalam paket adalah item limited edition, dan lain-lain.

Jika Anda cerdas dalam mempromosikan paket atau bundle seperti ini, dijamin produk Anda akan cepat laris terjual.

 

  1. Mempermainkan Tulisan Harga

Percaya atau tidak, harga adalah salah satu pertimbangan konsumen untuk membeli suatu produk. Kebanyakan konsumen ingin harga yang murah, kualitas nomor 1, dan pengantaran yang cepat.

Untuk memanfaatkan psikologi konsumen untuk membeli produk Anda, maka Anda bisa menerapkan eye illusion atau pandangan konsumen saat melihat harga dari produk Anda.

Gaya penulisan harga harus menjadi perhatian besar. Karena psikologi konsumen menganggap mahal itu jika terdapat banyak nol atau angka pada harga suatu produk.

Misalnya. Rp. 50.000 atau Rp 100.000 dan seterusnya. Semakin banyak angka akan membuat kesan produk Anda semakin mahal. Oleh karena itu, Anda bisa menggantinya menjadi Rp 50k atau Rp 100k atau menjadi Rp 50 ribu atau Rp 100 ribu.

Kemudian, konsumen itu sangat jeli terhadap harga, perbedaan 1 rupiah saja mungkin bisa saja merubah keputusan mereka.

Jadi daripada Anda memberikan harga Rp 1 juta, lebih baik Anda berikan tulisan harga Rp. 999 ribu untuk menarik perhatian konsumen. Selisih tersebut tentunya tidak akan membuat bisnis Anda menjadi rugi dan sangat menarik bagi konsumen.

 

  1. Tulisan Harga Diskon Lebih Besar dari Harga Asli

Memberikan potongan harga atau diskon adalah salah satu hal yang paling dicari oleh konsumen, banyak pengusaha memberikan diskon untuk meningkatkan penjualan mereka. Namun sayangnya, diantara mereka belum tahu bagaimana memanfaatkan psikologi konsumen dengan diskon ini.

Jika Anda sedang memberikan diskon, Anda bisa membuat tulisan harga diskon lebih besar daripada tulisan harga aslinya. Karena tujuannya adalah menonjolkan harga diskonnya.

Selain itu, berikan “pemanis” terhadap harga aslinya. Misalnya mencoret angkanya. Ini akan memberikan kesan yang lebih kuat pada konsumen tentang diskon tersebut.

 

  1. Warna Kemasan, Logo atau Produk

Kebanyakan pengusaha pemula menganggap remeh masalah warna dalam kemasan, logo atau produk mereka. Padahal warna ini bisa memainkan peran besar dalam psikologi konsumen tentang bisnis Anda.

Psikologi warna dalam marketing harus Anda lakukan dengan baik. Masing-masing warna memiliki karakter yang berbeda untuk bisnis yang berbeda pula.

Contohnya bisnis makanan, warna yang baik adalah warna merah, orange dan kuning. Warna-warna ini dipercaya dapat meningkatkan selera makan konsumen. Jika makanannya adalah makanan sehat, Anda bisa menggunakan warna hijau. Dan Anda bisa menghindari warna biru di bisnis makanan, karena terkesan sebagai “makanan basi”.

Setiap bisnis tentunya memiliki warna psikologi yang berbeda-beda. Anda cukup memahami bisnis Anda dan pilihlah warna yang sesuai dengan bisnis tersebut.

 

  1. Menciptakan Social Effect

Menciptakan social effect berarti Anda menampilkan efek apa yang akan diterima konsumen saat menggunakan produk Anda. Misalnya jika menggunakan produk Anda, maka konsumen dapat lebih mudah menyelesaikan pekerjaannya. Atau jika menggunakan produk pakaian Anda, maka konsumen akan terlihat lebih modis, dan lain-lain.

Tujukanlah social effect pada konsumen Anda, karena rata-rata konsumen itu memerlukan solusi terhadap permasalahannya. Dan ketika permasalahan mereka dapat atasi oleh produk Anda, maka mereka akan tertarik untuk membelinya.

 

  1. Sering Promosi di Sosial Media

Di prinsip psikologi lainnya, salah satu cara mendapatkan konsumen dengan memanfaatkan psikologi konsumen adalah dengan membuat pembeli merasa sangat familiar dengan brand atau produk yang ditawarkan.

Inilah saat di mana sosial media berperan sangat besar. Sosial media bisa menjadi alat promosi yang membuat branding terasa lebih mudah.

Semakin sering promosi di sosial media, semakin mudah bagi calon pembeli untuk mengenali produk dan pada akhirnya membeli barang-barang yang dijual.

Intinya mereka akan merasa “Sering lihat produk ini, nih.” dan mereka tidak akan merasa asing dengan barang-barang yang ditawarkan. Alhasil, produk akan mereka beli dan kita mendapatkan untung.

 

  1. Balas Pesan Pembeli dengan Menyebutkan Namanya

Cara terakhir di sini yang akan dijabarkan adalah prinsip personalized service atau servis yang lebih personal atau intim. Ibaratnya seperti ini, jika kita WA atau DM toko online dan langsung dijawab dengan kata-kata yang terdengar seperti template atau bot, pasti kita jadi mikir-mikir lagi untuk membelinya.

Namun, jika pesan dibalas dengan sapaan nama lebih dulu, kita akan merasa lebih “diperhatikan” dan akan lebih tertarik dalam melanjutkan transaksi.

Makanya, jika ada calon pembeli yang DM, jangan langsung di copy-paste dari jawaban atau template yang sudah-sudah. Sapa dulu calon pembelinya dan baru jelaskan atau beri jawaban sesuai pertanyaannya.

Hal ini akan sangat penting untuk diterapkan karena memiliki efek jangka panjang juga. Hanya dengan menyebutkan nama calon pembeli, mereka akan merasa sangat diberi perhatian dan akan meninggalkan kesan baik. Di sinilah sense of loyalty dari calon pembeli akan muncul untuk pertama kalinya.

Itu dia tadi cara yang bisa digunakan untuk menarik konsumen dengan memanfaatkan prinsip-prinsip psikologi.

Dengan tips-tips di atas, penjualan bisa lebih banyak dan keuntungan menjadi lebih besar. Inilah mengapa mengetahui cara mendapatkan konsumen dengan memanfaatkan psikologi konsumen memang menjadi hal penting bagi pebisnis manapun. []

Penulis Deonlev

Advertisement
Advertisement