Banyak PMI Menjadi Korban dan Terjebak Salah Penempatan Kerja
JAKARTA – Menjadi Pekerja Migran Indonesia PMI merupakan impian setiap orang, terlebih bagi mereka yang keadaan ekonominya terpuruk. Bekerja diluar negri juga adalah pilihan terakhir untuk mendapatkan penghasilan, ditengah sulitnya lapangan pekerjaan.
Ketua Yayasan Banati Cirebon Euis Suhartati mengakui banyak Warga Indonesia khususnya warga Kabupaten Cirebon memilih bekerja ke Luar Negri. Namun pekerjaan yang didapat tidak semuanya berjalan mulus sesuai harapan. Ada PMI Kabupaten Cirebon yang salah dakam penempatan kerja.
“Pekerjaan yang didapat PMI Wanita ini tidak sesuai, seperti ngangkat batu, ngangkat semen itu kan harusnya laki-laki ” katanya, Kamis (11/7/2024).
Dikatakan Euis, beberapa persoalan lainnya kerap ditemukan kepada PMI, misalnya mendapat kekerasan dari majikan, terlibat persoalan hukum di Negara ia bekerja dan lainnya. Menurut Euis bagi warga yang mempunyai niatan untuk menjadi PMI, agar dipikirkan secara matang.
“Jangan sampai hanya mengandalkan niat dan tekad yang kuat tanpa dibarengi dengan skill dan kemampuhan sebagai seorang PMI karena di Luar Negri akan menemukan banyak perbedaan, seperti perbedaan karaktertistik warga setempat, hukum, adat dan istiadatnya,” ucapnya.
Sebelum berangkat ke luar negri, Calon PMI wajib mempelajari tatakrama di negara tujuan. Menurutnya yang wajib diketahui oleh Para Calon PMI adalah, carilah sponsor atau jasa penyalur yang resmi/legal.
“Ikuti aturan sesuai prosedural dan jangan tergiur dengan iming-iming mudah diberangkatkan ke Luar Negri,” ujarnya.” []
Sumber ApakabarOnline dari RRI
