Banyak Warga Malaysia Tergiur Jadi Domestic Helper
2 min readKuala Lumpur – Kondisi perekonomian Malaysia saat ini telah samppai pada kondisi dimana banyak warganya tergiur ingin bekerja menjadi pembantu rumah tangga lantaran desakan kebutuhan ekonomi. Gejala ini, menurut beberapa sumber telah terjadi sejak dua tahu terakhir. Bahkan, sebuah biro penyalur pembantu rumah tangga khusus warga Malaysia, mulai beroperasi.
Poster-poster lowongan mulai disebar di hampir seluruh pelosok Malaysia, terutama di kawasan kantong-kantong kemiskinan. Berbondong-bondong, warga Malaysia mulai mendaftarkan diri untuk ambil bagian dalam profesi yang selama ini selalu diisi oleh pekerja migran dari luar negara Malaysia.
Adalah Wan Roslan Wan Othman, salah satu inisiator sekaligus operator biro penyalur pembanttu rumah gangga khusus warga Malaysia menyatakan jumlah warga Malaysia yang meninati profesi ini semakin hari semakin tinggi. Baik yang ingin disalurkan bekerja di dalam negara Malaysia, maupun yang ingin disalurkan bekerja ke luar Malaysia.
Baca : [HATI-HATI, LOWONGAN KERJA BODONG MAKAU dan HONG KONG ]
Namun, Roslan mengakui, untuk mendapatkan tenaga kerja yang berkualitas, sangat sulit. Sebab, menurut Roslan, kebanyakan warga Malaysia yang mendaftarkan diri ke biro penyyalur jasa pekerja rumah tangga tidak memiliki kemampuan yang memadai. Disamping skill tentang pekerjaaan rumah yang buruk, kemampuan berbahasa Inggris mereka juga sangat jelek.
Pembantu rumah tangga yang berasal dari warga Malaysia asli, jika bekerja dii dalam negara Malaysia akan mendapat gaji antara RM 1.000 hingga RRM 1.500. Ini menambah buruuk dalam persaingan dengan pekerja rumah tangga asing yang pokok gajinya hanya RO 700 hingga RM 1.200.
Yusof, salah seorang warga Malaysia yang telah sejak belasan tahun lamanya memperkerjakan pekerja rumah tanbga asal Indonesia menyatakan, tidak tertarik dengan penawaran tersebut.
“Kemampuan mereka (PRT Malaysia asli) jelek, dan oleh penyalur distandarkan gaji yang lebih tinggi dibanding amah saya yang sekarang (pekerja asing).” Terang Yusof kepada koresponden Apakabaronline.com.
Baca : [PRT Filipina Dikirim Ke China ? Bukan Isapan Jempol Lho ]
Muhammad Burhan, seorang pengamat buruh migran di Malaysia menyoroti hal ini sebagai peristiwa yang menggelikan. Burhan menganggap, Malaysia diibaratkan sedang menjilat ludah sendiri.
“Bagaimana tidak, mereka selama ini banyak yang sombong, arogan, memperkerjakan PRRT asing semena mena seakan-akan mereka adalah yang paling kaya dan paling berkuasa” papar Burhan.
Burhan menambahkan, fenomena PRT yang berasal dari warga Malaysia asli, tidak akan mempengaruhi peluang bagi PPRT asal negara asing termasuk Indonesia.
“Warga sini lebih bengenali bagaimana tipikal dan kualitas sesama warga sini. Karena itulah, sulit bagi mereka untuk tersalurkan di dalam negara Malaysia” imbuh Burhan.
Dalam pengamatan Burhan, kebanyakan PRT warga Malaysia yang sedikit berkualitas justru dikirim ke negara lain seperti Singapura dan beberapa negara lainnya..
“Singapura itu yang paling banyak. Warga Singapura ada yang mulai bisa menerima kualitas PRT asal Malaysia” pungkasnya.
Saat Apakabaronline.com berbuuru informasi perihal fenomena ini ke kementrian ttenaga kerja Malaysia, sumber yyang ditemuui enggan memberikan keterangan. [Asa/Ilham]