Bawa Misi Mulia, Menjadi PMI itu Bukan Melulu Bekerja

JAKARTA – Kementerian Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Kemenko PM) memastikan calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) tidak hanya memiliki kesempatan kerja di luar negeri, tetapi juga memiliki kesiapan, keterampilan, dan kapasitas standar global.
Strategi Kemenko PM untuk memberdayakan calon PMI melalui pilar program Perintis Berdaya adalah Global Talent Day. Program Perintis Berdaya, termasuk di dalamnya Global Talent Day, menjadi salah satu langkah strategis untuk mengembangkan talenta Indonesia yang siap bersaing secara global – memiliki daya saing, kemandirian ekonomi, dan mampu mengangkat harkat keluarga melalui migrasi kerja yang aman, terencana, dan produktif.
“Tujuan kami di Berdaya Global dan Global Talent Day adalah mendorong pengembangan potensi individu secara utuh, melalui proses yang terencana dan inklusif, sekaligus membuka ruang mobilitas sosial dan kesejahteraan yang berkelanjutan,” ujar Deputi Bidang Koordinasi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dan Perlindungan Pekerja Migran Kemenko PM, Leontinus Alpha Edison, dalam keterangan tertulis, Jumat, 25 Juli 2025.
Dia menjelaskan, program Perintis Berdaya merupakan inisiatif lintas sektor yang dikembangkan Kementerian Koordinator Pemberdayaan Masyarakat melalui Deputi 1, yang bertujuan membangun ekosistem pemberdayaan ekonomi masyarakat secara terintegrasi. Program ini menjawab tantangan struktural pengentasan kemiskinan dan peningkatan daya saing, melalui penguatan kapasitas individu dan komunitas di berbagai sektor. Perintis Berdaya mengintegrasikan empat pilar utama, yakni:
- Berdaya Bersama (pendampingan pelatihan).
- Berdaya Berusaha (pengembangan usaha rakyat).
- Berdaya Finansial (pembiayaan inklusif).
- Berdaya Global (kesiapan migrasi kerja yang aman dan produktif).
Global Talent Day akan diadakan di Kabupaten Malang pada 8-9 Agustus 2025 dan menjadi percontohan atas program serupa yang akan diselenggarakan di berbagai daerah lain. Program ini merupakan inisiatif lintas sektor yang bertujuan menyiapkan talenta Indonesia agar mampu bersaing secara global, khususnya dalam sektor kerja formal yang membutuhkan keterampilan menengah hingga tinggi.
“Global Talent Day menjadi ruang kolaboratif untuk memperkuat daya saing, konektivitas, dan kapasitas individu agar mampu menghadapi tantangan global yang terus berkembang,” tambah dia.
Ketergantungan pada sektor pekerja dengan keterampilan dasar
Sejatinya, di tingkat ASEAN, tren yang serupa terjadi: mobilitas pekerja migran masih didominasi oleh pekerja dengan keterampilan dasar dan menengah, sementara sektor pekerja dengan keterampilan tinggi menghadapi hambatan struktural berupa ketidaksesuaian standar keterampilan dan kurangnya sistem pengakuan lintas negara.
“Ketergantungan pada sektor pekerja dengan keterampilan dasar ini bukan hanya menghambat mobilitas sosial pekerja, tetapi juga membatasi kontribusi ekonomi PMI secara makro. Tanpa intervensi serius dalam peningkatan kompetensi dan skema penempatan, Indonesia berisiko tertinggal dalam kompetisi pasar kerja global yang semakin mengutamakan keterampilan teknis dan digital,” jelas Leontinus.
Pilar Berdaya Global mendorong transformasi PMI dari sektor informal menuju sektor formal dan sector keterampilan tinggi melalui pelatihan berbasis kompetensi, sertifikasi kerja internasional, literasi keuangan, serta penguatan tata kelola yang melindungi hak pekerja.
Dalam proses ini, peserta juga dibekali kemampuan untuk menjadi talenta global melalui pelatihan teknis, seperti penguasaan Bahasa asing untuk komunikasi profesional, penguatan keterampilan nonteknis, dan pemahaman terhadap standar dan persyaratan kerja di luar negeri.
Termasuk di dalamnya sesi workshop yang membahas pembiayaan keberangkatan, peluang karier di sektor global, serta upaya mitigasi risiko dan misinformasi internasional, seperti penipuan pinjaman online untuk modal kerja maupun kasus eksploitasi tenaga kerja yang kerap terjadi saat proses penempatan kerja keluar negeri.
“Inisiatif ini tidak hanya menekankan perlindungan, tetapi juga pemberdayaan agar pekerja migran Indonesia dapat menjadi bagian dari kekuatan ekonomi nasional di tingkat global,” jelas dia.
Tidak hanya ditujukan bagi individu yang telah memiliki rencana migrasi, Global Talent Day juga terbuka bagi siapa saja yang ingin memperluas wawasan, membangun jejaring, dan mengembangkan kapasitas diri di ranah global, tanpa harus langsung terikat pada jalur penempatan kerja. []
Sumber Metro TV